JAKARTA - Pemimpin besar Korea Utara (Korut) Kim Jong Un memerintahkan seluruh otoritas untuk menyita anjing-anjing peliharaan di seluruh negeri. Kim ingin anjing-anjing itu jadi makanan yang ia harapkan bisa menyelamatkan Korea Utara dari ancaman kelaparan.
Korut tengah dalam kesulitan. Mereka mengumumkan potensi kelaparan. Korut, dalam beberapa pekan terakhir dihajar habis-habisan oleh banjir bandang.
Seorang sumber yang dikutip surat kabar Korea Selatan, Chosun Ilbo, anjing peliharaan di Korut merupakan barang mahal. Hanya orang kaya atau sangat kaya yang memiliki anjing peliharaan di Ibu Kota Pyongyang.
Kim menyebut hewan itu sebagai simbol dari kemerosotan yang dibawa oleh dunia barat. Kim resah, mengingat warga Korut biasanya memelihara babi atau hewan ternak lain.
"Orang-orang biasa memelihara babi dan ternak di beranda mereka. Tetapi pejabat tinggi malah memilih anjing peliharaan yang dapat memicu kebencian," kata sumber itu, dikutip Bussiner Insider, Selasa, 18 Agustus.
BACA JUGA:
Sumber itu menambahkan pihak berwenang telah mendata rumah tangga yang menjadikan anjing sebagai hewan peliharaan. "Pihak berwenang telah mengidentifikasi rumah tangga dengan anjing peliharaan dan memaksa mereka untuk menyerahkannya atau dengan paksa menyitanya.”
Setelah disita, anjing-anjing itu akan dikirim ke kebun binatang milik pemerintah atau dijual ke restoran untuk dimasak dan dimakan. Chosun Ilbo juga mengungkap para pemilik hewan tampak mengutuk langkah yang diambil oleh Kim.
Terkait COVID-19, Korut hanya mengklaim satu kasus penularan. Namun, para ahli meragukan keterangan tersebut. Salah satu situs berita Korea Selatan telah melaporkan bahwa hampir 200 tentara Korut meninggal akibat COVID-19. Beberapa ribu lainnya telah dikarantina demi menahan laju penyebaran COVID-19.