Survei Charta Politika: Berpasangan dengan Erick Thohir, Sandiaga Uno Atau Kang Emil, Ganjar Pranowo Tetap Menang
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (DOK Humas Jateng)

Bagikan:

JAKARTA - Lembaga survei Charta Politika membuat empat simulasi pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden pada Pemilu 2024. Simulasi ini melibatkan nama-nama yang disebut bakal maju dalam pemilihan presiden.

Diantaranya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua DPR Puan Maharani, Menparekraf Sandiaga Uno, Menteri BUMN Erick Tohir, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Panglima TNI Andika Perkasa. 

Hasilnya, siapa pun yang berpasangan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, maka pasangan ini berpotensi memenangkan kontestasi lima tahunan tersebut.

Simulasi pertama, Charta Politika mencatat elektabilitas tertinggi jatuh pada pasangan Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil sebesar 34,8 persen. Disusul pasangan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 26,0 persen, dan pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani sebesar 19,2 persen.

Pada simulasi kedua, pasangan Ganjar Pranowo-Erick Tohir menang dengan elektabilitas 33,9 persen. Dengan runner-up pasangan Anies Baswedan-AHY sebesar 26,2 persen, dan di posisi ketiga pasangan Prabowo-Puan sebesar 20,3 persen.

Sedangkan simulasi ketiga, Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno masih unggul dengan elektabilitas sebesar 36,3 persen. Di urutan kedua ada pasangan Anies Baswedan-Airlangga Hartarto sebesar 24,8 persen. Dan ketiga, ada Prabowo-Puan dengan elektabilitas sebesar 18,7 persen.

 

Sementara simulasi keempat, pasangan Ganjar Pranowo-Andika Perkasa adalah yang pertama dengan elektabilitas sebesar 33,2 persen. Di posisi kedua, ada Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebesar 23,0 persen. Dan ketiga ada Prabowo-Puan dengan elektabilitas sebesar 20,8 persen.

Survei Charta Politika dilakukan pada periode 29 November-6 Desember 2021 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. 

Jumlah sampel yang terlibat sebanyak 1.200 responden dan tersebar di 34 Provinsi.

Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error ± 2.83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.