Misi Menjaga Listrik untuk KTT G20 Telah Dimulai, PT GEB Catatkan Penurunan Signifikan Gangguan di Bali
Ilustrasi foto (Sumber: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Puncak pelaksanaan KTT G20 akan diselenggarakan di Bali pada Oktober hingga Desember 2022. Mata dunia akan terfokus ke Pulau Bali. Seluruh stakeholder, termasuk dalam konteks kelistrikan diminta siaga. PT General Energy Bali (GEB) akan memegang peran penting.

Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Independent Power Producer (IPP) diminta siaga dan menjaga performa untuk kesuksesan pelaksanaan KTT. PT GEB, dengan daya mampu 380 megawatt dan telah berkontribusi terhadap 50 persen kebutuhan listrik di Bali jadi sangat penting.

PLN Dispatch Coordinator PT GEB Helmy Rosadi mengatakan, PLN meminta agar suplai listrik dari PLTU celukan bawang tetap andal. PLN juga meminta PT GEB meminimalisir gangguan selama masa siaga KTT.

PT GEB sendiri berkomitmen untuk tetap selalu menjaga keandalan operasi PLTU selama periode KTT-G20. Berbagai improvement dilakukan di sisi internal PLTU.

"Pengawasan dilakukan secara ketat. Penambahan frekuensi inspeksi dilakukan di area-area kritikal pada pembangkit, seperti Boiler, Turbin, Sistem Kelistrikan, BOP, dan sebagainya," kata Helmy, dihubungi VOI, Senin, 20 Desember.

Terbukti. Frekuensi kejadian gangguan di unit PLTU menurun drastis. Sepanjang November 2021 tercatat 38 kali gangguan. Pada Desember, tercatat hingga 20 Desember, hanya terjadi empat gangguan.

Helmy mengatakan, hal ini terjadi karena komitmen yang dipegang perusahaan, terutama "dari manajemen PT GEB dan O&M untuk menyalurkan listrik yang andal, efisien, dan berkesinambungan menerangi Bali untuk KTT G20 dan seterusnya."

Di sisi lain, untuk mencapai keandalan suplai listrik, diperlukan pemeliharaan rutin pada unit PLTU, yang rencananya akan dilakukan di salah satu unit di pertengahan bulan September 2021. Rencana ini telah di setujui sebelumnya.

Namun PLN meminta agar jadwal ini di re-schedule karena diprediksi akan berefek pada pemenuhan kontrak AFp di PPA. "Kecuali perlu diatur kembali nilai-nilai kontrak, terutama AFp & jam SO."

"Terkait ini PLN meminta dilakukan rapat lanjutan dengan PT GEB untuk mendapat win-win solution agar pelaksanaan pemeliharaan rutin dapat tetap terlaksana dan di sisi kontraktual tetap dapat terlaksana sesuai dengan yang tercantum di PPA."