LUMAJANG - Palang Merah Indonesia (PMI) mengandalkan kendaraan taktis (rantis) Hagglund BV206 untuk membantu tim SAR dalam mengevakuasi dan mencari korban bencana awan panas guguran Gunung Semeru yang belum ditemukan di medan yang sangat berat.
"Sebanyak dua unit kendaraan taktis Hagglund diterjunkan ke Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, ketika medan tidak bisa dilalui mobil biasa, dengan Hagglund bisa ke sana," kata Koordinator Posko Lapangan PMI Andris Rufianto di Lumajang dikutip Antara, Jumat, 10 Desember.
Menurutnya, dua rantis PMI dikerahkan ke Dusun Curah Kobokan sejak Senin, 6 Desember karena dusun tersebut merupakan kawasan terparah terdampak awan panas guguran Gunung Semeru.
"Hagglund tersebut dibagi ke dua lokasi yang berbeda untuk mendukung tim SAR gabungan yang sedang melakukan pencarian korban awan panas guguran Gunung Semeru," tuturnya.
Dengan menggunakan Hagglund BV206, sejumlah tim gabungan mendapatkan kemudahan dalam mengevakuasi warga terdampak letusan Semeru, karena kendaraan yang menggunakan roda rantai mampu melalui sejumlah medan berat, bahkan di suhu panas sekalipun.
"PMI selalu berkoordinasi dengan tim SAR, apabila mereka menemukan korban di tempat yang ekstrem, Hagglund akan naik dan mengambil korban dan selanjutnya dipindahkan ke ambulans," katanya.
Selain dua Hagglund yang dikerahkan ke lokasi pencarian korban bencana, PMI juga menyiapkan kendaraan rescue dan ambulans yang masing-masing ada 3 petugas.
BACA JUGA:
Ia menjelaskan PMI juga menyuplai kebutuhan masyarakat akan air bersih dan 4 truk tangki air bersih didistribusikan ke warga yang ada di Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
"Kebutuhan air bersih akan disesuaikan dan tidak ada batasan. Jika masyarakat korban bencana membutuhkan, kami langsung distribusikan," ujarnya.
Untuk memudahkan distribusi air bersih tersebut, PMI telah menyiapkan 100 unit tandon air yang disebar ke beberapa titik, termasuk area pengungsian dan posko-posko relawan bencana yang ada di Kabupaten Lumajang.