Kostrad Turunkan Alat Rescue Radar, Bisa Deteksi Korban Semeru yang Tertimbun Lahar
Foto via Dispenad

Bagikan:

JAKARTA - Operasi pencarian dan penyelamatan erupsi Gunung Semeru terus dilakukan tim gabungan. Zipur 10/JP/2 Kostrad yang juga diperbantukan pencarian korban, menurunkan excavator dan alat Rescue Radar.

Alat-alat ini dikerahkan di wilayah Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa 7 Desember kemarin. Zipur 10/JP/2 Kostrad dipimpin Letda Czi Hanif Nur Zafar mengerahkan Alberzi berupa excavator dan alat Rescue Radar di wilayah Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Selasa (7/12).

Dalam rilis tertulis Penerangan Divif 2 Kostrad di Malang, Rabu 8 Desember, alat Rescue Radar merupakan alat pembantu untuk mendeteksi keberadaan korban yang tertimbun oleh lahar. Apa bila keberadaan korban sudah terdeteksi barulah alat berat excavator yang bekerja sebagai penggali lahar untuk mengambil jasad korban akibat erupsi Gunung Semeru.

"Dengan menggunakan peralatan ini, besar harapan kami dapat membantu pencarian korban yang hilang maupun tertimbun lumpur akibat bencana erupsi Gunung Semeru ini," ucap Letda Czi Hanif Nur Zafar.

Kata dia, prajurit Zipur 10/JP/2 Kostrad akan terus berusaha membantu proses jalannya evakuasi korban yang tertimbun lahar akibat erupsi Gunung Semeru tersebut, karena mengingat masih banyak korban yang masih belum ditemukan.

Jumlah korban meninggal akibat bencana Gunung Semeru bertambah jadi 39 orang. Angka itu bertambah setelah Tim SAR gabungan kembali menemukan empat korban meninggal dunia pada hari kelima pencarian ini.

"Dengan bertambahnya empat korban meninggal hari ini, total ada 39 korban meninggal dunia," kata Kasi Operasi Kantor SAR Surabaya, I Wayan Suyatna, dikonfirmasi, Rabu, 8 Desember.

Wayan mengatakan, empat korban ini ditemukan di Dusun Curah Kobokan. Korban pertama dan kedua diketahui berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, berhasil dievakuasi pukul 06.00 WIB.

Sementara korban ketiga, berjenis kelamin laki-laki (usia anak-anak) dievakuasi pada pukul 09.45 WIB. Korban keempat, berjenis kelamin laki-laki, dievakuasi pada pukul 10.45 WIB.

"Setelah dievakuasi dari lokasi penemuan ke titik aman, keempat jenazah korban dibawa ke RSUD dr Haryoto Lumajang untuk proses diidentifikasi," ujarnya.