LUMAJANG- Tiga korban tertimbun tanah longsor tebing sungai di aliran lahar Gunung Semeru di Dusun Supit, Desa/Kecamatan Pronojiwo pada Selasa, 5 Juni belum ditemukan.
Tim dari Badan SAR Nasional (Basarnas) Jember ikut membantu proses pencarian mulai hari ini.
"Hari ini satu tim dari Pos SAR Jember menerjunkan lima personel untuk membantu proses pencarian korban longsor di Dusun Supit, Desa Pronojiwo," kata Tim Basarnas Jember Rudi Prahara di Lumajang, dikutip dari ANTARA, Rabu, 5 Juni.
Menurut dia Tim Basarnas Jember akan bergabung dengan Tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu melakukan pencarian korban penambang pasir yang tertimbun tanah longsor tersebut.
"Mudah-mudahan tiga korban yang tertimbun longsor bisa ditemukan hari ini. Kami akan berusaha semaksimal mungkin dalam melakukan pencarian," tuturnya.
Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Yudi Cahyono mengatakan proses pencarian korban longsor sempat dihentikan pada Selasa (4/6) malam karena cuaca sudah gelap dan pencarian dilanjutkan pada Rabu pagi.
"Hari ini proses pencarian korban tertimbun longsor dilanjutkan. Mudah-mudahan Tim SAR gabungan segera menemukan tiga korban lainnya karena satu korban bernama Kusnadi sudah ditemukan pada Selasa (4/6) sore," katanya.
Tebing sungai di aliran lahar Gunung Semeru di Dusun Supit, Desa/Kecamatan Pronojiwo pada Selasa (4/6) longsor pada bagian sisi timur, sehingga material yang mengarah ke barat menimpa para pekerja tambang pasir lokal di dusun setempat.
BACA JUGA:
Berdasarkan keterangan saksi dan laporan dari BPBD Lumajang, longsor terjadi sekitar pukul 11.30 WIB di petak 4 kawasan hutan milik Perhutani. Timbunan longsor mencapai ketinggian 15 hingga 20 meter, terdiri atas tanah liat dan pohon-pohon pinus.
Empat korban yang tertimbun longsor yakni Junaedi (26) warga Kabupaten Malang, Dwi (35) warga Desa/Kecamatan Pronojiwo, Kusnadi (40) warga Desa/Kecamatan Pronojiwo, Rohim warga Desa Sidomulyo-Kecamatan Pronojiwo.