Bagikan:

LUMAJANG - Tim SAR gabungan kembali menemukan satu korban yang tertimbun tanah longsor di Desa Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Total korban yang ditemukan menjadi 3 orang.

"Satu korban atas nama Rohim warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia ," kata Komandan Operasi SAR, Rudi Prahara dikutip ANTARA, Kamis, 6 Juni.

Menurutnya jenazah korban Rohim ditemukan sekitar 20 meter dari lokasi penemuan korban Dwi Suprapto yang sebelumnya ditemukan lebih dulu pada Rabu (5/6).

"Puluhan personel gabungan berusaha maksimal untuk melakukan pencarian korban longsor dengan menggunakan beberapa metode yakni penggunaan anjing pelacak, peralatan manual (seperti cangkul dan sekop), drone hingga penggunaan alat berat berupa ekskavator," tuturnya.

Ia menjelaskan Tim SAR gabungan melakukan pencarian tetap di sisi barat tebing yang longsor karena pihaknya khawatir terjadi longsor susulan pada tebing sebelah timur karena potensi longsor masih ada.

"Kami tetap mengutamakan keselamatan Tim SAR dalam melakukan pencarian korban, sehingga proses pencarian dilakukan di sebelah barat saja, termasuk alat berat juga diarahkan ke barat," ucap Rudi yang juga Basarnas Jember.

Hingga hari ketiga proses pencarian ditemukan tiga korban longsor dalam keadaan tak bernyawa yakni Kusnadi (40) warga Desa Pronojiwo ditemukan lebih dulu pada Selasa (4/6) sore, kemudian pada Rabu (5/6) ditemukan Dwi Suprapto dan Kamis ini ditemukan korban Rohim.

"Masih ada satu korban yang belum ditemukan yakni Junaidi (26) warga Kabupaten Malang. Proses pencarian malam ini dihentikan sementara dan pencarian akan dilanjutkan pada Jumat (7/6) pagi," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, tebing sungai di aliran lahar Gunung Semeru yang berada di Dusun Supit, Desa/Kecamatan Pronojiwo, longsor pada bagian sisi timur, sehingga material longsoran mengarah ke barat yang menimpa para pekerja tambang pasir lokal di dusun setempat pada Selasa (4/6).

Ada lima penambang yang berada di lokasi tersebut, namun satu penambang Abdul Latif berhasil selamat dari reruntuhan tanah longsor, sedangkan empat penambang lainnya yakni Junaedi, Dwi Suprapto, Kusnadi dan Rohim tertimbun longsor setinggi 15-20 meter.