JAKARTA - Terdapat dua sekolah di Kuba yang bernama Sekolah Republik Indonesia (SRI). Sekolah ini merupakan bentuk cinta dari Che Guevara karena disambut hangat oleh Indonesia dalam lawatannya pada 1959 menemui Presiden Soekarno.
Kedua sekolah ini terletak di kota Marti, provinsi Matamzas dan di kota Guanajay, provinsi Artemisa. Pada hari ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Havana mengunjungi dan memberikan bantuan pada dua sekolah tersebut.
Tim KBRI Havana menyerahkan bantuan satu unit televisi yang dapat dipergunakan untuk kegiatan pembelajaran para siswa kedua sekolah tersebut pada masa mendatang.
Berdasarkan keterangan KBRI Havana yang diterima di Jakarta, Antara, Kamis, 9 Desember, kedua sekolah Kuba itu menyambut kedatangan Tim KBRI Havana dengan pertunjukan seni, bahkan SRI di Marti melakukan pertunjukan angklung yang telah dimiliki sekolah itu sejak lama.
Seorang guru bernama Gabriela Menendez menjelaskan, sebelum terjadinya pandemi COVID-19, para murid SRI Marti pernah mendapatkan pelajaran bermain angklung dari seorang pengajar angklung di Kuba.
Namun sejak 2019, pengajaran angklung tidak dapat dilanjutkan karena angklung yang dimiliki sekolah itu dalam kondisi yang membutuhkan perbaikan karena faktor usia.
BACA JUGA:
SRI di kota Marti saat ini memiliki total 47 orang siswa berjenjang sejak taman kanak-kanak hingga kelas 6 SD, di mana banyak murid yang antusias untuk mempelajari budaya Indonesia, khususnya seni musik angklung, kata KBRI Havana dalam keterangan tertulisnya.
Pada kesempatan terpisah, Duta Besar RI untuk Kuba Nana Yuliana menyampaikan bahwa hubungan antarmasyarakat kedua negara memegang peranan penting di dalam peningkatan citra Indonesia di Kuba sehingga masyarakat Kuba dapat lebih mengenal Indonesia.
Selain itu, Dubes Nana berharap Sekolah Republik Indonesia, baik di Marti maupun di Guanajay, dapat terus meningkatkan keberhasilan dalam menghasilkan peserta didik terbaik sebagai penerus masa depan Kuba.