Skandal Natal di Downing Street yang 'Lecehkan' <i>Lockdown</i> Berujung Maaf dari PM Boris Johnson
Photo by Nick Kane on Unsplash

Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akhirnya minta maaf juga. Pernyataan itu disampaikan sebagai buntut beredarnya video yang menampilkan para stafnya tertawa dan bercanda tentang pertemuan di Downing Street selama berlaku lockdown COVID-19 pada Natal 2020 lalu.

Perayaan di Downing Street digelar ketika Inggris melarang puluhan juta orang bertemu keluarga dekat dan teman-teman untuk perayaan Natal. Publik bereaksi keras terhadap kemunculan video itu.

Di Twitter, mereka mengumpat dan bilang jijik kalau Downing Street tampaknya menertawakan melanggar aturan. Beberapa mempertanyakan apakah publik harus mematuhi Johnson jika dia memberlakukan lebih banyak pembatasan COVID-19.

Dikutip dari The Guardian, Rabu 8 Desember, Johnson mengaku sangat marah melihat video itu. Padahal sejak kemunculan video ini, berulang kali juga dia membantah ada pesta.

"Saya meminta maaf tanpa syarat atas pelanggaran yang telah menyebabkan naik turunnya negara dan saya minta maaf atas kesan yang ditimbulkannya," katanya kepada parlemen.

Dia janji akan ada tindakan disipliner jika ditemukan aturan yang dilanggar.

Johnson dan para menterinya telah berulang kali membantah adanya aturan yang dilanggar oleh pertemuan di akhir tahun 2020. Padahal surat kabar Mirror mengatakan Johnson berbicara di sana dan timnya menggelar pertemuan dengan jamuan anggur untuk 40 hingga 50 orang.

Namun dalam sebuah video yang ditayangkan oleh ITV, Allegra Stratton, yang saat itu menjabat sebagai sekretaris pers Johnson, ditampilkan pada latihan Downing Street 2020 untuk pengarahan harian sambil tertawa dan bercanda tentang pertemuan tersebut.

Dalam video tersebut, seorang penasihat Johnson bertanya kepada Stratton: "Saya baru saja melihat laporan di Twitter bahwa ada pesta Natal di Downing Street pada Jumat malam - apakah Anda mengenali laporan itu?"

Stratton, berdiri di depan bendera Inggris di podium resmi Downing Street, terkekeh dan berkata: "Saya pulang." Dia kemudian tertawa dan tersenyum.

"Tunggu. Tunggu. Um. Er. Arh." Dia tampak kehilangan kata-kata dan mendongak.