Perempuan Ini Mengaku Sakit Hati, Sudah Lumpuh karena Stroke, Dilaporkan 5 Anaknya ke Polisi Soal Warisan
Ibu Rodiah, dilaporkan lima anaknya ke Polres Metro Bekasi/ Foto: Antara

Bagikan:

JAKARTA - Bagaimana Rodiah tidak sakit hati, kelima anaknya yang dilahirkan dari rahim dan dibesarkan penuh kasih sayang, setelah dewasa mereka malah melaporkan perempuan 72 tahun itu ke Polres Metro Bekasi. Persoalannya, rumah warisan.

Rodiah, warga Kampung Gudang Huut, RT003/03 Desa Sindangjaya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengaku sakit hati teramat dalam. Lima dari delapan anaknya, menuding Rodiah telah menggelapkan rumah. Kini, perempuan yang duduk di kursi roda itu dikabarkan telah menjalankan pemeriksaan di Markas Polres Metro Bekasi, Senin lalu 29 November.

"Sakit (perasaan) saya... Sonya (anak pertama Rodiah), melaporkan ibu ke Mabes, ke Polda, dan terakhir di Polres. Katanya ibu gadaikan tanah sebesar Rp500 juta," kata Rodiah mengutip Antara, Kamis 2 Desember.

Diantar tiga anaknya yang masih setia menemani, Rodiah mendatangi Markas Polres Metro Bekasi. Dia hanya bisa duduk di atas kursi roda karena kedua kakinya lumpuh akibat penyakit stroke. Ia berkata, dirinya tak menyangka anak kandungnya lapor polisi hanya karena ingin warisan darinya. Rodiah mengaku, anak-anaknya menuduh ia menggadaikan sertifikat tanah seluas 9.000 meter persegi.

Bukan hanya dilaporkan ke polisi, Rodiah juga mengaku seringkali mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari lima anak kandungnya, seperti diteror hingga dipaksa tanda tangan.

"Anak ibu ada delapan yang tiga ikut sama ibu. Yang lima itu yang sering teror ibu. Rumah ibu ditimpukin batu, sampai ibu dipaksa tanda tangan," aku Rodiah.

Menurut dia, perlakuan lima anak Rodiah itu terjadi sejak suaminya meninggal dunia. Bahkan saat pihak keluarga menggelar tahlilan hari ketiga meninggalnya suami, kelima anaknya secara diam-diam mengambil surat tanah yang ia simpan.

"Lima anak saya yang melaporkan saya, Sonya Susilawati, Syarif, Ahmad Basari, Moamar Khadafi, sama Sopyana," ucap Rodiah, seraya menangis.

Selain fisik yang sudah menua dan sakit-sakitan, Rodiah juga mengaku trauma. Ia seringkali merasa takut ketika mendengar suara pintu rumahnya diketuk. Ia takut didatangi kelima anaknya karena sering diancam.

"Tapi ibu mah pasrah saja sudah, mau diapain juga. Ibu punya Allah SWT. Ibu serahkan semua nasib ibu," katanya, sambil mengusap air mata.