Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI sudah menyiapkan lima pilihan lokasi sebagai sirkuit gelaran Formula E. Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo selaku panitia pelaksana menilai lokasi yang paling tepat adalah kawasan Ancol.

"Dari lima lokasi pilihan, yakni Jalan Jenderal Sudirman, kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), JIEXPO Kemayoran, kawasan Jakarta International Stadium (JIS), yang paling tepat adalah kawasan Ancol," kata Bamsoet dalam keterangannya, Jumat, 26 November.

Bamsoet juga mengaku dirinya telah melarang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memilih kawasan Monumen Nasional (Monas) dan Stadion GBK menjadi opsi sirkuit ajang balap mobil listrik tersebut.

Ketua MPR RI ini menjelaskan, tidak sembarang lokasi bisa dijadikan sirkuit Formula E. Karena Formula E memiliki keunikan tersendiri dibanding balapan sejenis lainnya karena menggunakan jalan raya ditengah kota.

Pembangunannya tidak boleh mengganggu struktur yang sudah ada. Misalnya mengubah atau memindahkan bangunan yang sudah ada. Apalagi sampai memotong pepohonan dan merusak lingkungan.

"Karenanya membutuhkan keahlian khusus yang kompleks. IMI sangat berperan disana, memastikan lokasi sirkuit yang dipilih akan dikembangkan lebih lanjut agar sesuai dengan standar FEO dan juga standar Fédération Internationale de l'Automobile/FIA," ujar Bamsoet.

Lebih lanjut, Bamsoet menjelaska , sesuai regulasi FIA, lebar trek Formula E maksimal 12 meter. Namun ada juga beberapa trek yang memiliki lebar lintasan hanya 8 meter atau kurang. Panjang lintasan sirkuit minimal 2 sampai 3 km, mengingat Formula E biasanya menempuh jarak 80 sampai 90 km.

"Panjang pit lane minimal 200 meter untuk minimal 15 paddock dengan lebar satu paddock sekitar 15 meter. Selain itu, lokasi area untuk pengisian baterai kendaraan, hospitality, pusat medis (medical centre), dan lain-lainnya juga harus dibuat sesuai standar FIA," jelasnya.

Sebagai informasi, Formula E rencananya akan digelar pada 4 Juni 2022. Pemegang lisense Formula E, yakni Chief Championship Formula E Operations (FEO) Alberto Longo telah tiba di Jakarta untuk melakukan survei lima lokasi yang menjadi alternatif sirkuit. Setelah itu, FEO, BUMD PT Jakpro, dan IMI membuat kajian untuk menentukan lokasi yang paling tepat dijadikan sirkuit.