JAKARTA - Varian baru COVID-19 teridentifikasi menyebar di Afrika Selatan. Para ilmuwan Afrika Selatan, pada Kamis, 25 November, mengatakan mereka telah mendeteksi varian baru COVID-19 dalam jumlah kecil dan sedang bekerja untuk memahami implikasi potensialnya.
Varian ini dimungkinkan membuat vaksin kurang efektif dan membahayakan kemajuan yang dibuat di seluruh dunia dalam memerangi pandemi. Ilmuwan genomik, dilansir dari CNN mengatakan, varian B.1.1.529 memiliki jumlah mutasi yang luar biasa tinggi, dengan lebih dari 30 protein lonjakan kunci, struktur yang digunakan virus untuk masuk ke dalam sel yang mereka serang.
"Varian tersebut memiliki lebih banyak mutasi daripada yang kami perkirakan, menyebar sangat cepat dan kami memperkirakan akan melihat tekanan dalam sistem kesehatan di masa depan, beberapa hari dan minggu," terang Profesor Tulio de Oliveira, direktur Center for Epidemic Response and Innovation.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan untuk segera melakukan penelitian, mencari informasi dan data yang akurat perihal adanya varian virus baru atau B.1.1.529.
Sufmi Dasco juga mendesak pemerintah untuk sementara waktu melakukan pembatasan perjalanan terhadap warga negara Afrika Selatan dan negara-negara lain yang teridentifikasi.
"Saya pikir, hal ini penting untuk dilakukan sebagai upaya tindakan pencegahan, mitigasi dan melindungi rakyat Indonesia dari varian virus baru COVID-19," ujar Sufmi Dasco, Jumat, 26 November.
BACA JUGA:
Ketua Harian DPP Partai Gerindra ini mengungkapkan, dari informasi yang ia terima, varian baru asal Afrika Selatan itu dapat bermutasi dua kali lipat lebih banyak dari pada jumlah mutasi pada varian Delta.
"Menghadapi varian Delta saja kita sudah kewalahan, rumah sakit penuh, para nakes kelelahan, obat-obatan susah, oksigen sulit dan berjatuhan korban meninggal yang tidak sedikit. Oleh karenanya, pemerintah harus mengambil langkah tegas agar varian B.1.1.529 yang katanya lebih ganas daripada Delta ini masuk ke negara kita," tegas Dasco.
Menurut Dasco, selain menutup sementara perjalanan terhadap Afrika Selatan dan negara lain yang teridentifikasi, pemerintah Indonesia juga harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi para pelancong Tanah Air yang kembali dari tujuan negara-negara tersebut.
"Harus dikarantina dan dipastikan tidak teridentifikasi varian virus baru," tandas Sufmi Dasco.