Bagikan:

JAKARTA - FTS dan IL ditangkap polisi karena melakukan penipuan. Mereka melakukan penipuan dengan modus mampu memasukkan calon pekerja karena memiliki kedekatan dengan tiga petinggi di perusahaan tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, dengan mengklaim kedekatan itu, mereka menjanjikan calon korbannya bisa masuk ke PT KAI secara mudah dan cepat. 

"Para pelaku mencatut tiga petinggi perusahaan. Direksi, HRD, dan Vice President," ucap Yusri di Jakarta, Senin, 23 Desember.

Pencatutan tiga petinggi perusahaan itu, dilakukan pelaku dengan cara membuat akun WhatsApp yang menggunakan nama dan foto petinggi PT KAI. Selain itu, kedua pelaku juga membuat grup di aplikasi pesan singkat tersebut.

Puluhan juta rupiah sudah diraup tersangka dari para korban. Mereka menjanjikan korban pekerjaan tertentu, seperti sekretaris, operator dan kepala stasiun. Syaratnya, para korban menyetor uang kepada mereka.

"Menarik korban untuk bisa mengurus menjadi pegawai PT KAI dengan minta bayaran Rp1.500.000 sampai dengan Rp4.000.000 per orang tanpa tes dan seleksi dengan menunjuk jabatan yang kosong," kata Yusri.

"(Aksi penipuan) sudah berjalan dari bulan Agustus sampai dengan Oktober. Mereka sudah merekrut 43 orang yang tak pernah ada hasilnya," sambung Yusri.

Tersangka penipuan lowongan kerja PT KAI (Rizky Adytia Pramana/VOI)

Pada kesempatan yang sama, Direktur SDM dan Umum PT KAI, Ruli Adi mengatakan, perekrutan pegawai di PT KAI dilakukan lewat website resmi. Sehingga, masyarakat diminta untuk tidak mempercayai pola rekruitmen pegawai PT KAI. yang meminta sejumlah uang.

"PT KAI dalam melakukan rekruitmen pegawai sangat profesional, transparan, objektif, dan enggak ada yang menggunakan uang sepeser pun. Saya ingin mengimbau jangan mudah tergoda, memang PT KAI menggiurkan," kata Ruli.