MEDAN - Partai Demokrat menegaskan komitmennya bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk berkoalisi di Pilkada Medan. Dua parpol ini mengusung Akhyar Nasution—yang baru dipecat PDIP—bersama kader PKS Salman Alfarisi.
"Sejauh ini yang saya tahu masih seperti kemarin, bahwa Demokrat dan PKS masih tetap komitmen untuk berkoalisi mengusung calonnya dalam Pilkada Medan," kata Sekretaris DPC Partai Demokrat Medan, Parlindungan Sipahutar saat dihubungi VOI, Minggu 9 Agustus.
Demokrat menurut Parlindungan masih menjadwalkan waktu untuk mengumumkan resmi mengusung Akhyar Nasution di Pilkada Medan. Akhyar sebelumnya menemui elite DPP Demokrat di Jakarta, meminta restu untuk dukungan di Pilkada Medan.
"Yang saya tahu sedang menunggu jadwal kapan bisa melakukan deklarasilah gitu. Kan banyak daerah yang Pilkada, jadi menunggu jadwal dari partai kapan
BACA JUGA:
Soal status keanggotaan Akhyar di Demokrat, Parlindungan belum bisa memastikannya. Namun, partai menurutnya senang bila Akhyar resmi bergabung dengan Demokrat
"Ya saya sangat setujulah. Kalau bisa banyak tokoh yang masuk ke partai (Demokrat). Semua orang boleh masuk, makin banyak kan makin bagus, apalagi yang para tokoh kan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memutuskan memecat Akhyar Nasution dari keanggotaan partai. Akhyar dinilai indisipliner.
Pemecatan Akhyar tertuang dalam SK DPP PDIP bernomor 29-A/KPTS-DPD/DPP/VIII/2020, tentang penyesuaian struktur dan komposisi DPD PDI Perjuangan Provinsi Sumatera Utara masa bakti 2019-2024. Surat ini diteken Megawati dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pada 3 Agustus.
Poin pemecatan Akhyar yang saat ini menjabat Plt Wali Kota Medan tercantum pada poin ke 9. "Surat keputusan DPP PDI Perjuangan nomor 44/KTPS/DPP/VIII/2020, tertanggal 1 Agustus 2020 tentang pemecatan Ir Akhyar Nasution dari keanggotaan PDI Perjuangan," demikian poin dalam SK yang berlaku sejak 1 Agustus.