JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menjelaskan alasan penunjukan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Wakil Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Kata Mahfud, pemerintah sebagai pemegang birokrasi tak bisa bekerja sendiri terhadap penanggulangan COVID-19. Sebab, harus ada pelibatan unsur TNI untuk mengamankan agar tak terjadi kekisruhan.
"Misalnya, ada yang kisruh tentang daftar alat kesehatan, ada yang tidak sampai, ada yang nyeleweng ke sana ke mari. Nah, TNI dan Polri diikutkan agar pelaksanaanya cepat," kata Mahfud kepada wartawan, Sabtu, 8 Agustus.
Selain itu, menurut Mahfud, Andika sebagai pimpinan TNI Angkata Darat bisa bekerja secara lebih teknis dalam tugas fungsionalnya menangani COVID-19, seperti pembagian bantuan sosial.
Lagipula, lanjutnya, TNI memiliki tugas dasar, yang selain berperang, juga mengabdi dan melakukan pembinaan kepada masyarakat. Tugas tersebut masih diperlukan dalam penanganan COVID-19.
"Coba bayangkan, kalau tidak ada TNI, yang mengamankan orang yang melanggar di jalan, tidak tertib mengadakan kerumuman-kerumunan di pasar atau rumah ibadah. Itu kan harus diberi tahu, harus dibubarkan," tutur Mahfud.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir menggandeng Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai wakilnya.
Dengan bekerja sama dengan Andika, dia berharap sisi penegakan hukum utamanya dalam meningkatkan kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19 dapat dilakukan secara intens, lebih luas, dan masif.
BACA JUGA:
"Satu kunci dalam memerangi pandemi adalah menjaga kepatuhan, ketaatan, dan disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan selama pandemi. Sosialisasi tentang pentingnya menjaga protokol itulah yang perlu kita tingkatkan sehingga saya merasa perlu keterlibatan TNI Angkatan Darat," kata Erick.
Dia mengatakan, TNI Angkatan Darat punya struktur organisasi hingga ke pelosok negeri yang tersebar di 83 ribu desa dan kelurahan. Dengan struktur ini, diharapkan TNI mampu menjadi contoh sekaligus mengajak masyarakat untuk disiplin dengan terus menggunakan masker, cuci tangan, dan menjaga jarak.
"Sambil menunggu kesiapan imunisasi vaksin COVID-19 yang kami jadwalkan tahun depan," tegasnya.
Lebih lanjut, Erick mengatakan dirinya sangat menghargai dan mendukung keinginan masyarakat kembali beraktivitas seperti bekerja, melakukan perjalanan, berolahraga, atau menjalankan kegiatan rutin lainnya di fase kebiasaan baru setelah selama lima bulan menjalani masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Melalui keterangan tertulis itu, Jenderal TNI Andika Perkasa menyatakan kesiapan menjadi bagian dari tim yang punya misi mengatasi pandemi dan pemulihan ekonomi nasional secara tepat.
"Kami siap memberikan dukungan dan bantuan atas misi bersama ini untuk memulihkan kesehatan masyarakat dan juga ekonomi nasional. Kami akan melibatkan struktur komando hingga lapisan terbawah yang dekat dengan masyarakat agar disiplin dan taat protokol kesehatan," kata Andika.