Semprot Mustofa 'Ngapain Teroris Repot di MUI,' Denny Siregar: <i>Gue</i> Jelasin Biar Asam Urat <i>Enggak</i> Kambuh
Pegiat Media Sosial Denny Siregar (Foto: Tangkap Layar Youtube Deddy Corbuzier)

Bagikan:

JAKARTA - Pegiat media sosial Denny Siregar menyindir balik Politisi Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya usai protes soal penangkapan teroris oleh Densus 88.

Mustofa menyebut ironis bila ada teroris yang justru tampil di publik, aktif di media sosial Youtube bahkan terlibat dalam kepengurusan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Teroris, menurut Mustofa, biasanya diam-diam dalam beraksi melakukan pemboman.

Denny bilang, apa yang dipahami Mustofa justru salah besar. Sebab tugas membom suatu objek dilakukan teroris level rendah.

"Si tope ini ngira teroris hanya ngebom. Pe, sini gua jelasin biar asam urat lu gak kambuh.Teroris yg ngebom itu pengantin. Org goblok," sindir Denny lewat akun Twitter-nya, @Dennysiregar7 dilansir Kamis, 18 November. 

Untuk klasifikasi teroris yang tidak turun langsung adalah seorang ahli strategi. Tugas mereka, menurut Denny, adalah mengumpulkan dana operasi.

"Yg pinteran dikit itu kerjaannya sbg ahli strategis, jg pengumpul dana lewat kotak amal..Gimana? Masih asam urat @TofaTofa_id?" ujar Denny.

Ada tiga orang yang diciduk Densus 88 di Bekasi Jawa Barat. Ketiganya adalah mubaligh yaitu Ustaz Farid Okbah (FAO), Ustaz Zain An-Najah (ZA), dan Ustaz Anung Al-Hamat (AA). Salah satu terduga adalah anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Dari hasil pendalaman Densus, Farid Okbah dan dua tersangka lainnya ditangkap karena diduga terlibat dengan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI). Farid disebut memiliki sejumlah latar belakang di jaringan teroris JI. Densus juga menyebut Farid merupakan bagian dari tim sepuh atau Dewan Syuro di organisasi teroris tersebut.

Selain itu, Farid Okbah juga merupakan anggota dewan syariah Lembaga Amil Zakat Badan Mal Abdurrahman Bin Auf (LAZ BM ABA) atau Yayasan amal yang didirikan untuk pendanaan JI.

Mustofa lewat cuitan di Twitter, @TofaTofa_id menyebut ironis kalau ada teroris yang aktif di media sosial.

"Kalau dia niat dirinya mau jadi teroris, pastinya lebih aman bersembunyi. Ngebom tiap hari. Nembaki aparat dari kegelapan," ucap Mustofa lewat cuitan di akun Twitter-nya, @TofaTofa_id dikutip Kamis, 18 November.

"Ngapain teroris rekaman di youtube tiap hari? Repot-repot jadi pengurus MUI segala. Bantu dana teroris? Emang seberani itu? pakai akal" tambah Mustofa.