JAKARTA - Fraksi PDIP menjadi sorotan usai merotasi Ketua Komisi III DPR dari Herman Herry ke Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul. Alasannya, adalah untuk penyegaran dan tour of duty biasa.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, mengatakan pergantian pimpinan Komisi III dari Herman Herry kepada Bambang Pacul tentu mengagetkan. Pasalnya, selama ini tidak ada persoalan yang mengemuka terkait kepemimpinan Herman Hery di komisi bidang hukum, HAM dan keamanan itu.
"Tidak ada yang kontroversial di Komisi III selama dipimpin Herman Hery. Pelaksanaan fungsi anggaran, legislasi, dan pengawasan juga berjalan normal. Ini artinya, dilihat dari pelaksanaan fungsi DPR RI, kinerja Komisi III dapat berjalan relatif baik," ujar Jamiluddin kepada VOI, Kamis, 18 November.
Karena itu, lanjutnya, wajar apabila pergantian ketua Komisi III DPR menimbulkan spekulasi. Alasan penyegaran karier di DPR RI dengan sendirinya menjadi tidak masuk akal.
Apalagi, kata Jamiluddin, latar belakang pendidikan Bambang Pacul yang menggantikan Herman Herry juga tidak berkaitan dengan bidang Komisi III DPR RI.
"Bambang Pacul lulusan S1 bidang Teknik Kimia UGM dan S2 bidang Strategy dari Prasetya Mulya. Karena itu, dilihat dari pendidikan Bambang Pacul sebenarnya sangat tidak pas ditempatkan di Komisi III DPR RI," kata Jamiluddin.
Terlepas dari isu korupsi bansos yang sempat memunculkan nama Herman Herry, Jamiluddin menduga, penempatan Bambang Pacul kemungkinan untuk mengamankan hal-hal strategis yang berkaitan dengan bidang Komisi III DPR.
"PDIP tampaknya ingin mengamankan hal-hal yang berkaitan dengan hukum, HAM, dan keamanan," katanya.
BACA JUGA:
Apalagi, pria kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah, 17 Juli 1956 itu dikenal sebagai salah satu orang kepercayaan Puan Maharani, putri Ketua Umum PDIP yang kini menjabat Ketua DPR RI.
Bambang Pacul menjadi orang kepercayaan Puan Maharani semenjak Puan menjabat ketua Fraksi PDIP DPR RI periode 2012-2014. Dia seringkali hadir di acara yang dihadiri Puan Maharani.
"Penempatan Bambang Pacul menjadi Ketua Komisi III secara politis menjadi tepat karena orang kepercayaan Puan Maharani. Karena itu, Bambang Pacul diharapkan dapat mengamankan kepentingan partainya di bidang hukum, HAM, dan keamanan," demikian Jamiluddin Ritonga.