JAKARTA - Qatar dan Mesir menandatangani perjanjian untuk memasok bahan bakar dan bahan bangunan dasar ke Jalur Gaza, Palestina, Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan pada Hari Rabu.
Pengumuman itu dibuat di Oslo, Norwegia oleh Soltan bin Saad Al-Muraikhi, menteri luar negeri Qatar, selama pertemuan tingkat menteri Komite Penghubung Ad Hoc (AHLC), kelompok donor internasional untuk Palestina.
"Muraikhi menegaskan, upaya kolaboratif bersama ini akan berkontribusi pada peningkatan kondisi kehidupan (di Gaza)," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Qatar, mengutip Reuters 18 November.
Sekitar 2.200 rumah di daerah kantong itu hancur dan 37.000 lainnya rusak selama konflik 11 hari antara Israel dan Hamas pada Mei, kata pemerintah Gaza yang dikelola Hamas.
Sementara, beberapa rumah di Israel dirusak oleh roket yang diluncurkan oleh organisasi Islam Hamas dan kelompok militan Gaza lainnya.
Para pejabat Palestina mengatakan 250 orang, termasuk 66 anak-anak, tewas oleh serangan udara Israel di Gaza. Para pejabat Israel mengatakan 13 orang, termasuk dua anak-anak, tewas di Israel oleh roket-roket militan.
Setelah gencatan senjata 21 Mei, yang dimediasi oleh Mesir, akses ke dana dan bahan rekonstruksi telah menjadi tuntutan utama Hamas. Israel membatasi bahan bangunan yang memasuki wilayah itu, dengan mengatakan Hamas menggunakannya untuk membuat senjata untuk melancarkan serangan.
Tetapi, menyusul kesepakatan dengan PBB dan Qatar, Israel mengizinkan bantuan keuangan dari negara Teluk itu untuk masuk ke Gaza, Palestina.
Untuk diketahui, para pejabat Jalur Gaza memperkirakan akan dibutuhkan 479 juta dolar AS untuk membangun kembali rumah dan infrastruktur yang rusak dalam pertempuran Mei. Qatar dan Mesir masing-masing menjanjikan 500 juta dolar AS untuk rekonstruksi Gaza.