Penentuan Lokasi Sirkuit Formula E Molor, PDIP: Berdampak ke Kualitas Penyelenggaraan
Ilustrasi-(Foto: DOK ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta memundurkan target pengumuman lokasi sirkuit Formula E, dari yang sebelumnya direncakan pada November menjadi Desember 2021.

Menanggapi hal ini, Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Gilbert Simanjuntak menganggap, molornya target pengumuman lokasi pasti penyelenggaraan Formula E akan berdampak buruk kepada kualitas gelaran.

"Saya kira persiapan yang makin molor akan berdampak ke kualitas penyelenggaraan," kata Gilbert dalam pesan singkat, Rabu, 17 November.

Gilbert menyayangkan sikap Pemprov DKI yang seakan-akan merencanakan ajang balap mobil listrik internasional ini secara tergesa-gesa. Sebab, biaya penyelenggaraan dan commitment fee yang digelontorkan cukup besar.

"Dengan biaya yang begitu besar untuk penyelenggaraan, maka jadi tidak baik kesannya kalau terburu-buru. Itu adalah uang rakyat, jangan dikerjakan asal-asalan," ungkap Gilbert.

Sebagai informasi, Lokasi ajang balap Formula E ternyata belum pasti. Rencana awal, lokasi pasti sirkuit Formula E diumumkan bulan November 2021. Namun, ternyata penetapannya molor.

Managing Director Jakarta EPrix PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Gunung Kartiko mengaku pengumuman sirkuit ajang balap mobil listrik tersebut mundur sebulan ke bulan Desember.

"Memang kita belum bisa terbuka kepada teman-teman. Di bulan depan (Desember) akan kita putuskan lokasinya," kata Gunung dalam diskusi virtual.

Meski pemilihan calon sirkuit sudah melewati praanalisa, anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini mengaku tetap membutuhkan proses untuk menentukan lokasi terbaik sebagai lintasan balap Formula E.

"FEO (Formula E Operation/pemegang lisensi Formula E) juga tidak bisa gegabah menentukan lokasinya karena memang lokasi ini di kota, bukan di dalam sirkuit," tutur Gunung.

Gunung mengaku penentuan sirkuit Formula E membutuhkan lebih banyak pertimbangan dibanding pertandingan balap lain yang juga akan digelar di Indonesia, seperti Moto GP di Mandalika, NTB.

"Beda dengan Mandalika yang sudah ada area, mereka tinggal bikin desain yang terbaik, kemudian melakukan sertifikasi dari FIA. Kalau kita kan pertimbangannya karena di dalam Kota Jakarta. Kita sengaja bikin sirkuitnya. Jadi, pertimbangannya memang cukup beragam," jelas dia.