JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya selalu berkomitmen untuk membangun budaya antikorupsi dengan melakukan sejumlah upaya pencegahan korupsi.
Pernyataan ini disampaikan Hasto usai mendengar materi yang disampaikan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri di acara Pendidikan Kader Nasional (PKN) PDIP, Selasa, 16 November.
Ia mengatakan ada sejumlah hal yang sudah dibuat partainya untuk membangun budaya pencegahan korupsi. Pertama adalah memastikan psikotes dan sekolah partai yang wajib dilakukan oleh kader PDIP.
"Psikotes ini juga mengukur aspek integritas. Sementara sekolah partai membangun kesadaran agar kekuasaan dapat digunakan sebaik-baiknya tanpa korupsi," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya.
Selanjutnya, partai berlambang banteng moncong putih ini juga terus membangun sistem kepartaian untuk mencegah praktik korupsi. Hasto mengatakan, PDIP bahkan punya aturan untuk memberi sanksi terhadap seluruh pimpinan maupun struktural partai yang menyalahgunakan jabatan atau kekuasaannya.
Tak hanya itu, partainya juga punya kejelasan aturan perihal tahapan menjadi anggota legislatif, kepala daerah dan wakilnya, pimpinan legislatif, serta juga pimpinan parati. Dengan berbagai aturan ini, Hasto meyakini, korupsi di internal PDIP bisa diperangi.
"Sebagai contoh dengan menghilangkan mekanisme one man, one vote dan one value dalam pemilihan pimpinan Partai dan diganti dengan merit system, termasuk musyawarah, maka biaya dapat ditekan," jelasnya.
"Strategi pemenangan gotong royong juga dibangun dalam konteks sebagai upaya mencegah korupsi, dengan cara mengurangi biaya pemilu pada beban orang per orang," imbuh Hasto.
BACA JUGA:
Terakhir, upaya mengingatkan kader partai untuk tak menyalahgunakan jabatannya juga kerap disampaikan oleh DPP PDIP walaupun masih juga ada kader yang terjerat praktik rasuah.
"Meski sudah diingatkan berulang kali, masih saja terjadi persoalan tersebut. Disiplin dan kesadaran untuk tidak korupsi inilah yang terus dibangun partai," tegas Hasto.
Menanggapi pernyataan Hasto, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan tiap partai memang harus memiliki sistem pendidikan kader yang menanamkan budaya dan nilai antikorupsi. "Kita tanamkan kepada diri kita dan segenap masyarakat kita sehingga menjadi karakter-karakter, individu-individu, yang baik. Karena kita ingin membangun budaya antikorupsi," ujarnya.
Firli mengatakan, hal ini penting dilakukan Indonesia punya musuh bersama yaitu korupsi selain kejahatan narkotika dan terorisme.
"Bersama dengan musuh lainnya, baik bencana alam maupun non alam seperti COVID-19. Mari bangun kebersamaan sehingga kita bisa melewati krisis ini," pungkasnya.