Bagikan:

JAKARTA - Sindiran anggota Komisi I DPR RI yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Fadli Zon, kepada Presiden Joko Widodo soal banjir di Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) berbuntut panjang. Fadli ditegur langsung oleh Ketua umum Gerindra, Prabowo Subianto.

Teguran Prabowo ke Fadli disampaikan langusung Wakil Ketua Dewan Pembina sekaligus juru bicara Partai Gerindra, Habiburrokhman. Menurut Habiburrokhman, teguran Prabowo bersifat biasa tanpa disertakan sanksi partai.

Pegiat media sosial Denny Siregar sangsi dengan teguran Prabowo ke Fadli Zon. Dilihat dari rekam jejak, Fadli sangat dekat dengan Prabowo, sejak zaman mahasiswa dipilih masuk ke MPR sampai mendirikan Partai Gerindra.

"Saya tidak percaya Prabowo berani menegur Fadli Zon. Kenapa, karena rekam jejak mereka berdua yang seperti sehidup semati," ujar Denny dikutip dari Youtube CokroTV, Rabu, 16 November.

Denny menyebutkan, sebagai bentuk ketegasan dan komitmen Gerindra mendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) maka keberanian Prabowo memecat Fadli Zon dinantikan. Selama ini Fadli Zon kerap bikin 'masalah' dengan pemerintah.

Mulai dari wacana pembubaran Densus 88, sampai terakhir menyindir Jokowi karena tidak memperhatikan warga terdampak banjir di Sintang, Kalimantan Barat.

"Jangan cuma lempar handphone aja Pak tapi bertindak lebih tegas kalau komit ke pemerintahan Jokowi. Ketegasan Prabowo dalam menyelesaikan masalah internalnya bisa menjadi acuan kalau dia maju sebagai calon presiden nantinya, jangan hanya keras ke luar tapi lembek pada kawan sendiri," terang Denny.

Menurut Denny, Gerindra memiliki jagoan baru yang bisa menggantikan Fadli Zon yakni Sufmi Dasco Ahmad. Selama ini Fadli Zon dinilai asyik bermain politik identitas dan membahayakan negeri.

"Jadi sebenarnya buat apa mempertahankan Fadli Zon yang asik main politik identitas yang membayangkan negeri ini? Gaya Fadli itu tuh gaya orde baru, sudah enggak cocok untuk politik masa kini," ucap Denny.