Bagikan:

JAKARTA - Partai Gerindra telah menetapkan lima komposisi baru dalam posisi juru bicara partai. Tak ada nama Fadli Zon di dalamnya. Gerindra barangkali sengaja tak menunjuk Fadli. Untuk menghindari konflik dengan pemerintah, tentu saja.

Seperti kita tahu, Prabowo saat ini sudah merapat ke kubu pemerintah. Ia menempati posisi menteri pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju. Dan Fadli, hingga hari ini dikenal sebagai salah satu kader Gerindra yang konsisten menyuarakan kritik pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai dinamika ini adalah buntut dari kebingungan yang dialami Prabowo saat ini. Fadli memang dibutuhkan dalam posisi Gerindra sebagai koalisi dalam Pemilu 2019. Tapi, hari ini, tak lagi begitu.

"Ketika Prabowo Subianto ada di luar pemerintahan, Fadli Zon sangat dibutuhkan. Nah, karena saat ini Prabowo ada dalam koalisi pemerintahan Jokowi, maka peran vokal Fadli tidak terlalu dibutuhkan karena akan kontraproduktif," kata Ujang dihubungi VOI di Jakarta, Jumat, 6 Desember.

Meski begitu, Ujang mengatakan, tak ditunjuknya Fadli sebagai juru bicara tak serta merta menunjukkan bahwa Gerindra membuang Fadli. Ibarat prajurit, Ujang menyebut Fadli saat ini tengah ditarik mundur.

"Nanti pada saatnya dibutuhkan lagi pasti akan vokal lagi. Dalam kondisi Prabowo ada di bagian koalisi Jokowi, Prabowo sepertinya tak menawarkan jubir ke Fadli. Dan Fadli juga jika ditawari sepertinya tidak akan mau. Karena dia konsisten dalam mengkritik Jokowi," kata Ujang.

Penunjukan langsung oleh Prabowo

Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco menjelaskan, penunjukan itu dilakukan langsung oleh Prabowo. Namun, ia menolak mengonfirmasi alasan Prabowo tak menyertakan nama Fadli ke dalam komposisi juru bicara.

"Saya enggak bisa jawab yang ini. Karena, soal lima nama itu, Pak Prabowo yang tahu," tutur Dasco.

Alasan penunjukan beberapa kader sebagai jubir, kata Dasco, untuk memudahkan semua pihak mendapat informasi terkait sikap resmi partai berlambang burung garuda. Kata Dasco, komposisi jubir juga akan dievaluasi berkala oleh Prabowo. Jumlahnya bisa berkurang atau bertambah.

Gerindra, sebagai salah satu partai pendukung pemerintah ingin para kadernya tetap fokus bekerja di bidang masing-masing guna memastikan suksesnya program-program kerakyatan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

Lima nama jubir yang ditunjuk Prabowo adalah Ahmad Muzani, Sufmi Dasco Ahmad, Sugiono, Habiburokhman, dan Ahmad Riza Patria.

Seperti diketahui, Partai Gerindra bersama PKS, PAN, dan Demokrat pada Pilpres 2019 mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno sebagai capres-cawapres. Paslon ini melawan petahana Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Kalah dalam pemilu, Prabowo kemudian menerima tawaran Jokowi masuk Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 sebagai menteri pertahanan. Sementara partai lain, seperti PKS, PAN, dan Demokrat tetap konsisten berada di luar pemerintahan.