Kenapa Commitment Fee Formula E Bisa Turun dari Rp2,3 Triliun Jadi Rp560 Miliar? Ini Penjelasan Anak Buah Anies
ILUSTRASI/ UNSPLASH

Bagikan:

JAKARTA - Managing Director Formula E Gunung Kartiko menjelaskan alasan pembayaran commitment fee Formula E bisa turun. Dalam perjanjian awal pada 2019, Pemprov DKI mesti membayar commitment fee dengan total sekitar Rp2,3 triliun yang dibayar cicil setiap tahunnya.

Kini, kewajiban pembayaran commitment fee turun menjadi Rp560 miliar. Gunung menjelaskan, pengurangan ini memang menjadi permintaan PT Jakarta Propertindo dalam proses negoisasi ulang yang mereka lakukan dengan Formula E Operation (FEO).

"Kita negosiasi via online setiap malam beberapa hari kita lakukan negosiasi dan alhamdulillah hasilnya cukup positif," kata Gunung dalam siaran langsung Instagram jakprogroup, dikutip pada Rabu, 10 November.

Lantas bagaimana negoisasi bisa berhasil? Gunung mengaku Jakpro meminta pengertian FEO mengenai situasi pandemi COVID-19 yang masih melanda, termasuk di Indonesia.

Akhirnya, FEO menyetujui permintaan penurunan commitment fee menjadi Rp560 miliar selama tiga tahun penyelenggaraan, yakni pada 2022, 2023, dan 2024.

"momen (pandemi COVID-19) ini yang sebenarnya kami pakai saat kami menegosiasi kepada FEO," tutur dia.

Namun, ternyata FEO masih meminta tambahan biaya commitment fee sebesar 5 juta poundsterling. Karena Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak lagi ingin menggunakan APBD dalam penyelenggaraan Formula E, maka Jakpro akan mencari sponsor.

"Kita juga harus nambah di situ, tapi tidak banyak ditambah 5 juta, di mana lima juta ini merupakan dana sponsor. Jadi, tidak ada APBD sama sekali," ungkapnya.