Tim Lanjutkan Pencarian 7 Korban Tenggelam di Sungai Bengawan Solo, Fokus Sisir 3 Area Ini
Kepala Pelaksana BPBD Jatim Budi Santoso memimpin langsung pencarian korban yang dinyatakan hilang akibat perahu terbalik di Sungai Bengawan Solo (ANTARA)

Bagikan:

JATIM - Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur dan SAR Surabaya beserta relawan kembali melanjutkan pencarian korban perahu terbalik di Bengawan Solo, Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro.

"Proses pencarian kembali dilakukan mulai tadi pagi," ujar Kepala Pelaksana BPBD Jatim Budi Santosa ketika dihubungi dari Surabaya, Antara, Kamis, 4 November. 

Kecelakaan ini terjadi pada Rabu, 3 November kemarin. Perahu yang merupakan transportasi penyeberangan di Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro terbalik diduga pengaruh arus sungai yang kuat. 

Ada 17 penumpang dalam perahu tersebut. Sebanyak 10 orang di antaranya sudah dievakuasi dalam keadaan selamat, sedangkan 7 lainnya belum ditemukan.

Dalam proses evakuasi, Budi berpesan kepada seluruh tim agar tetap mengedepankan keselamatan dan keamanan saat menjalankan tugas.

"Tetap menjaga keamanan dalam beroperasi utamakan safety personel. Tim yang terlibat agar selalu kompak dan berusaha maksimal untuk melakukan pencarian korban," ucap Budi.

Untuk operasi pencarian dilakukan pembagian area, yakni menjadi tiga area di aliran Sungai Bengawan, masing-masing di wilayah Tuban, Bojonegoro dan Lamongan.

Pencarian korban penumpang perahu juga dilakukan atau disisir mulai dari Jembatan Cim-Cim sampai Bendung Gerak Babat Lamongan dengan menggunakan perahu karet.

Sebanyak 10 orang penumpang selamat rinciannya, dua orang asal Bojonegoro Madiani (62 tahun) dan H (4), kemudian Mujianto (30) asal Rembang, serta tujuh orang lainnya asal Tuban, masing-masing Budi (24), Arif Dwi (39), Tarmuji (56), AD (3), Tasmiatun Nikmah (33), Noviandi (29) dan Abdul Hadi (9).

Sedangkan, untuk sementara korban penumpang yang dinyatakan hilang yaitu Kasian (pengemudi perahu) usia 60 tahun, asal Bojonegoro, Erma fitriani (27), Masdian Purnama (27), Toro (41), Sutri (60), Basori (37) dan Dedi Setyo Nugroho (30).