JAKARTA - Burung kondor California, spesies yang terancam punah, dapat berkembang biak tanpa kawin, menurut sebuah studi oleh para ilmuwan konservasi di San Diego Zoo Wildlife Alliance, Amerika Serikat.
Selama analisis rutin sampel biologis dari kondor California dalam program pengembangbiakan kebun binatang, para ilmuwan menemukan dua anak kondor telah menetas dari telur yang tidak dibuahi.
"Jujur saja, ini adalah kejutan besar. Kami tidak menyangka akan menemukan semua ini," ujar Cynthia Steiner, direktur asosiasi untuk divisi penelitian konservasi aliansi tersebut, mengutip Reuters 3 November.
Steiner juga merupakan co-author studi yang diterbitkan minggu lalu di 'Journal of Heredity', publikasi resmi American Genetic Association.
Para ilmuwan mengkonfirmasi, setiap anak burung kondor secara genetik terkait dengan induknya. Tetapi, tidak ada burung yang secara genetik terkait dengan jantan.
Kedua burung tersebut mewakili dua contoh pertama reproduksi aseksual, atau partenogenesis, yang dikonfirmasi pada spesies kondor California, kata pihak kebun binatang.
"Ini adalah penemuan yang sangat langka, karena tidak dikenal pada burung pada umumnya. Jadi, hal itu diketahui pada spesies lain, pada reptil dan pada ikan, tetapi pada burung sangat jarang, khususnya pada spesies liar," papar Steiner.
Steiner mengatakan penemuan itu sangat mengejutkan, karena kedua burung betina terus-menerus ditempatkan dengan pasangan jantan yang subur dan telah menghasilkan anakan saat dipasangkan dengan jantan.
Reproduksi aseksual belum pernah dikonfirmasi sebelumnya pada spesies burung mana pun, di mana burung betina memiliki akses ke pasangan.
"Pada titik tertentu mereka memutuskan, untuk beberapa alasan, untuk melakukan reproduksi aseksual juga," terang Steiner.
Kedua anak burung itu kekurangan berat badan ketika mereka menetas, kata Steiner. Satu dilepaskan ke alam liar dan mati pada usia dua tahun pada tahun 2003, sementara yang lain bertahan selama delapan tahun di penangkaran dan mati pada tahun 2017.
Kondor California adalah salah satu spesies burung paling langka di dunia, tetapi populasinya terus meningkat. Steiner mengungkapkan, sekarang ada sekitar 500 burung condor hidup, sekitar 200 di penangkaran dan 300 di alam liar.
BACA JUGA:
Dia berharap untuk terus mempelajari reproduksi aseksual pada burung kondor, untuk melihat apakah itu berlanjut sekarang, karena ada lebih banyak kondor di alam liar.
"Kami hanya ingin tahu seberapa sering fenomena ini mungkin terjadi sekarang karena populasi bertambah, bukannya menyusut seperti sebelumnya pada 1980-an," pungkasnya.