MEULABOH - Empat anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Aceh Barat dan satu mahasiswa dilaporkan terluka dan cedera, usai terjadi kericuhan saat unjuk rasa di depan kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak.
Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah Kabupaten Aceh Barat Dodi Bima Saputra mengatakan empat orang anggotanya terluka dan cedera setelah terjadinya kericuhan saat melakukan pengamanan aksi.
“Empat anggota kami terluka setelah pendemo mendadak mencoba menerobos blokade pengamanan yang sudah kami jaga sesuai dengan batas dan ketentuan,” kata Dodi di Meulaboh dikutip Antara, Rabu, 3 November.
Dia merinci, dari empat orang petugas yang terluka dan cedera, seorang di antaranya merupakan personel perempuan.
“Anggota kami cedera akibat terkena tendangan dan pukulan pendemo,” kata Dodi.
Dodi Bima Saputra mengatakan pengamanan aksi unjuk rasa tersebut dilakukan bersama petugas kepolisian dari Polres Aceh Barat.
BACA JUGA:
Dia juga membantah adanya seorang mahasiswa yang terluka akibat terkena pukulan petugas, akan tetapi mahasiswa yang terluka tersebut diduga terluka setelah terjadi aksi saling dorong bersama petugas saat kericuhan terjadi.
“Ada salah satu anggota pendemo yang cedera dan jatuh itu akibat teman-teman mereka menarik sendiri temannya hingga jatuh ke lantai,” katanya.
Dodi Bima Saputra juga menjelaskan berdasarkan laporan intelijen di lapangan, pihaknya menduga para pengunjukrasa diduga sudah menyusun rencana untuk membuat keributan saat berlangsung aksi demo di depan gedung pemerintah daerah setempat.
Sandy Mulyadi, seorang mahasiswa yang terluka saat terjadinya kericuhan mengatakan dirinya terluka di bagian kepala kiri, setelah terkena pentungan petugas pengamanan. Dia juga mengaku mengalami memar di bagian badannya setelah terkena pukulan.
“Jadi, tadi juga sudah divisum juga di rumah sakit,” katanya.
Dia mengaku masih merasakan sakit setelah terjatuh dan terkena pukulan saat terjadinya kericuhan. Bahkan sejumlah rekannya yang lain seperti Alfarabi Harley, Yandi Masfizan, Rosa Amelia, juga ikut terkena pukulan saat terjadinya kericuhan.