Polda Aceh Ingatkan Mahasiswa Jangan Anarkis, Waspada 'Penumpang Gelap' Saat Aksi Demo 11 April
Kepala Bidang Humas Polda Aceh, Kombes Winardy (ANTARA)

Bagikan:

ACEH - Petugas gabungan dari Polda Aceh, TNI dan Satpol PP dikerahkan untuk menjaga demonstrasi mahasiswa yang berlangsung di beberapa titik, Senin, 11 April. 

Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy mengatakan, penyampaian pendapat di muka umum merupakan hak asasi, dijamin konstitusi dan dilindungi undang-undang. Dia minta peserta aksi untuk menyampaikan haknya secara tertib, tidak anarkis dan mengganggu ketertiban umum.

"Namun dalam pelaksanaannya, penyampaian pendapat di muka umum seperti unjuk rasa harus tertib dan tidak keluar dari koridor hukum berlaku. Tolong tertib, dan kami ingatkan peserta unjuk rasa tidak anarkis," kata dia di Banda Aceh, Antara, Senin, 11 April.

Jumlah mahasiswa yang turun ke jalan diperkirakan mencapau 200 orang dengan titik utama aksi di Gedung DPR Aceh. Winardy juga minta mahasiswa untuk waspada pada 'penumpang gelap' yang berusaha menunggangi aksi.

Di samping Banda Aceh, demo juga digelar di Lhokseumawe, Langsa, Bener Meriah, Aceh Tenggara, Pidie, dan Aceh Barat. "Begitu juga di kewilayahan atau Polres, pengamanan juga didukung TNI dan Satpol PP akan melakukan pengamanan di titik-titik unjuk rasa," kata dia.

Pengamanan, kata dia, tetap mengedepankan sisi manusiawi dan bertindak sesuai standar. Jadi diharapkan kerja sama para demonstran agar tetap tertib dan tidak anarkis.

Selain itu, ia juga meminta demonstran mematuhi batas waktu kegiatan dan menghormati nuansa Ramadan, sehingga kegiatan yang dijamin konstitusi tersebut tidak mengganggu kekhusyukan dalam bulan suci.

"Sampaikan aspirasi dengan tertib dan damai hingga batas waktu yang ditentukan, dan tentunya tidak mengganggu kegiatan ibadah Ramadan," kata dia.