Bukan Kedaluwarsa Tapi Tak Higienis, Nasi Boks PSI yang Bikin Keracunan Warga Koja
ILUSTRASI/VOI

Bagikan:

JAKARTA - Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI Jakarta mengeluarkan hasil pengujian sampel nasi boks (rice box) pemberian PSI yang mengakibatkan puluhan warga Koja keracunan.

Pengujian sampel dilakukan pada 29 Oktober. Sampel yang diteliti berupa nasi, telur, buncis, dan selada, yang menjadi menu makanan rice box PSI.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Yudi Dimiyati menuturkan, ternyata makanan tersebut bukan kedaluwarsa, melainkan tidak higienis.

"Makanannya tidak kedaluwarsa tapi tidak higienis," kata Yudi saat dikonfirmasi, Rabu, 3 November.

Yudi menjelaskan, pengolahan bahan makanan pada rice box PSI kurang bersih. Sehingga, kontaminasi bakteri pada makanan melebihi ambang batas normal. Bakteri yang terdeteksi adalah Escherichia coli (E. coli).

"Karena kurang higienis, maka ada bakteri E. coli. Normalnya 1x10'. Bila lebih dari 1x10' dapat berdampak pada organ pencernaan manusia seperti diare dan muntah-muntah," tutur Yudi.

Sebagai informasi, sebanyak 35 warga Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara keracunan makanan usai menerima pembagian rice box dari kader PSI pada Minggu, 24 Oktober.

Pembagian makanan dilakukan secara spontan oleh PSI dengan tujuan kepedulian kepada warga. Mereka membagikan 89 boks makanan yang berisi nasi dengan lauk telur, buncis, dan orek tempe.

Ternyata, selang 3 jam kemudian, 35 warga merasakan mual, pusing, hingga muntah. Sampai akhirnya, ada 24 warga yang sempat dibawa ke Rumah Sakit Koja untuk menjalani perawatan dan 11 orang memutuskan untuk tetap di rumah.

Plt Ketum PSI Giring Ganesha meminta maaf terkait kasus keracunan massal di Kampung Beting, Koja, Jakarta Utara diduga karena program nasi kotak (rice box) yang dibagikan partainya.

Hal itu disampaikan saat Giring menjenguk korban keracunan yang masih dirawat di RSUD Koja pada Senin, 25 Oktober malam.

Giring mengatakan kader PSI DKI Jakarta 24 jam akan terus mendampingi sejumlah korban diduga keracunan nasi kotak (rice box) yang dibagikan kepada warga Kampung Beting, Koja, Jakarta Utara.

"Kami di sini untuk benar-benar (menunjukkan) ada rasa simpati dan tanggung jawab," kata Giring.

Selain meminta maaf, Pengurus Wilayah PSI DKI Jakarta juga akan memberikan santunan kepada para korban dan akan melakukan investigasi internal terhadap kader pengurus daerah PSI Jakarta Utara.