Antisipasi Banjir Jakarta, Anak Buah Anies Klaim Daya Tampung Sistem Drainase Besar
Ilustrasi-Salah satu rumah warga di pinggir kali Ciliwung (Foto: Rizky Sulistio/ VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Sebagian wilayah Jakarta terendam banjir beberapa waktu lalu. Sistem drainase yang terpasang di Ibu Kota pun dipertanyakan. Sistem ini mampu menampung maksimal 100 milimeter curah hujan per hari.

Namun, Sekretaris Dinas Sumber Daya Air Dudi Gardesi mengklaim, daya tampung sistem drainase cukup besar. Meski demikian, ia mengaku daya tampung di semua titik tak serupa.

"100 milimeter per hari itu besar loh. Hitungannya itu bisa R2, R5, R10 probability-nya. Sehingga, tidak bisa dipukul rata untuk curah hujan 100 milimeter," kata Dudi saat dihubungi, Rabu, 3 November.

Lagipula, kata dia, Pemprov DKI tak bisa semudah itu menambah daya tampung sistem drainase menjadi lebih dalam. Sebab, harus ada perhitungan antara jarak tampungan dengan daerah yang tergenang.

"Jadi, terkait dengan hal ini kita tidak bisa semata-mata mendalami atau memperbesar saja, karena ada batasan-batasan terkait dengan peruntukan," jelas Dudi.

Dalam beberapa waktu terakhir, banjir menggenang kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur selama tiga hari. Kemarin, 13 RT di Jakarta Timur juga terendam banjir akibat luapan Kali Sunter.

Soal terjadinya banjir, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat menyinggung mengenai banjir. Kata dia, banjir selalu berkaitan dengan volume air hujan dan volume air sungai. Ia menetapkan target bila curah hujan di bawah 100 milimeter per hari, maka Jakarta tak boleh terendam.

Namun, apabila curah hujan di atas 100 milimeter per hari, Jakarta bakal terendam. Lalu, setelah hujan berhenti, seluruh upaya pengendalian banjir langsung dilakukan, kususnya pengerahan pompa air. Target banjir bisa kering dalam waktu 6 jam.

"Kalau dibawah 100 milimeter hujannya maka seharusnya tidak terjadi banjir tentunya ada sesuatu yang salah di dalam manajemen. Begitu juga dengan aliran sungai sudah kembali titik normal. Maka 6 jam setelahnya, kalau air sungainya tidak turun turun maka banjirnya akan terus terjadi," ungkap Anies, beberapa waktu lalu.

"Ini bagian dari usaha kita untuk terus menerus kita akan evaluasi dan dengan bahan evaluasi itu perbaikan akan terus menerus kita lakukan," tutur dia.