JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengatakan, kesadaran masyarakat terkait tindak rasuah sudah tinggi. Hanya saja, tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya perilaku korup masih rendah.
Hal ini disampaikan berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh lembaganya. Hanya saja, Firli tidak memaparkan secara detail kapan kegiatan ini dilaksanakan dan hasil lengkapnya.
"Survei kami mengatakan kesadaran masyarakat tentang pemahaman korupsi sudah tinggi, tetapi upaya untuk mencegah tidak sebanding dan untuk menghindari perlu kerja keras dari seluruh anak bangsa," kata Firli saat membuka acara yang ditayangkan secara daring di YouTube KPK RI, Selasa, 2 November.
Dia mengatakan, korupsi merupakan musuh bersama sehingga perlu diberantas secara sinergi antara satu pihak dengan pihak lain. Firli juga mengingatkan semua pihak perlu merapatkan barisan untuk melawan tindak pidana rasuah yang marak terjadi belakangan ini.
Lebih lanjut, eks Deputi Penindakan KPK ini mengungkap ada banyak praktik korupsi yang terjadi belakangan ini mulai dari perbuatan yang merugikan keuangan negara hingga merampas hak warga negara dan ini adalah bentuk pidana serius.
Sehingga, dia mengingatkan masyarakat untuk terus memerangi tindak pidana korupsi yang terjadi di sekitar mereka. "KPK bersama rakyat menyadari bahwa korupsi adalah musuh kita bersama sehingga kita perlu bersinergi menjaga dan merapatkan barisan memberantas korupsi," tegasnya.
BACA JUGA:
Setidaknya ada tiga strategi KPK dalam memberantas korupsi seperti melakukan pencegahan, penindakan, hingga memberikan pendidikan kepada masyarakat serta memperbaiki sistem yang ada untuk menutup celah tindakan curang.
"Namun demikian apa yang dilakukan KPK perlu didukung. Tentu KPK dalam menyikapi seluruh tantangan dan hambatan pemberantasan korupsi akan menyesuaikan diri dengan tugas pokok, tantangan, hambatan, dan solusi apa yang harus dilakukan supaya bisa tepat menyelesaikan persoalan korupsi," pungkasnya.