Bagikan:

DEPOK - Ibu rumah tangga yang ditemukan tewas bunuh diri di depan pintu kamar mandi rumahnya, dikenal sebagai orang yang tertutup. Dia jarang sekali bercengkrama dengan warga di lingkungan tempat tinggalnya.

"Tertutup orangnya dan jika ada masalah tidak pernah cerita termasuk ke keluarganya sekalipun," kata Ketua RT06/02, Ismail usai didatangi ke kediamannya yang tidak jauh dari lokasi rumah duka, Selasa 2 Oktober.

Menurut Ismail, korban JB (44) ditemukan tergantung oleh adiknya Yuhendi (40) di pintu kamar mandi rumahnya. Sebelum kejadian, lanjut Ismail, korban sempat meminta putra bungsunya yang berusia lima tahun, izin ingin ke kamar mandi.

"Tidak ada kecurigaan pada anaknya tersebut. Setelah korban bilang mau ke kamar mandi, anaknya tersebut langsung keluar rumah untuk main," terang Ismail.

Selain itu korban juga terbiasa mengantarkan sang ibu Yuni (68) belanja sayur ke warung ibu Tum.

"Saya liat ibu korban sendiri belanja ke warung ibu Tum sekitar pukul 06.00 WIB. Kebetulan sang adik, yang juga rumahnya berasa di sekitar lingkungan rumah korban, main ke dalam namun kaget korban sudah dalam tidak bernyawa menggunakan daster," tuturnya.

Ismail tidak bisa memastikan apakah korban bunuh diri karena ada masalah utang atau tidak, belum mengetahui pasti.

"Dari informasi melihat handphone korban ada membahas masalah utang. Namun tidak dapat dipastikan jika tidak langsung konfirmasi ke keluarganya," imbuh Ismail.

Ismail menambahkan, korban ini memiliki dua orang anak, yang pertama perempuan usia 12 tahun kelas 1 SMP, sedangkan anak kedua laki-laki usia sekitar 5 tahun.

"Sehari-hari korban tinggal berdua dengan putranya, sedangkan putrinya tinggal dengan saudara korban di sekitar rumah korban, karena masih satu lingkungan keluarga besar," bebernya.

Diketahui, korban berstatus janda selama hampir dua tahun. Kata Ismail, dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, korban membuka usaha laundry.

"Ditemukan surat wasiat tulisan tangan korban di atas timbangan pakaian yang isinya inti tentang orang tua korban untuk merawat kedua anaknya, dan serta meminta maaf," tutup Ismail.