Selama COVID-19, Irlandia Meminta Warganya Tak Pergi Liburan
Ilustrasi kota Irlandia (Photo by K. Mitch Hodge on Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Selama pandemi COVID-19. Sejumlah negara telah mengeluarkan kebijakan dan aturan untuk mencegah terjadinya infeksi virus corona.

Aturan karantina mandiri hingga Lockdown terpaksa diambil agar menjaga warga negaranya terbebas dari COVID-19. Terkini pemerintah Irlandia meminta warganya untuk menerapkan physical distancing dalam menahan laju penularan coronavirus di negaranya. 

Melansir Reuters, beleid ini mulai diterapkan pemerintah Irlandia sejak 27 Maret. Tak hanya berupa imbauan, pemerintah Irlandia akan menjatuhkan sanksi tegas bagi mereka yang ketauan melanggar dan tidak mengikuti aturan untuk karantina wilayah selama masa tanggap darurat COVID-19 berlangsung.

Sekalipun cuaca di Irlandia saat ini cukup cerah untuk melangsungkan libur akhir pekan dan perayaan Paskah. Namun otoritas Irlandia meminta warganya agar tetap di rumah selama kondisis COVID-19 saat ini.

Komisaris Kepolisian Irlandia, Drew Harris, mengatakan patroli polisi akan dikerahkan untuk memantau aktivitas warganya. Terlebih banyak warga yang mulai membuat pesta di rumah. 

“Peraturannya memperjelas bahwa jika Anda sudah berada di vila atau tempat peristirahat Anda sekarang, Anda harus tinggal di sana. Itu sekarang tempat tinggal Anda," ungkap Drew Harris kepada media.

"Jika Anda berpikir untuk bepergian ke sana, jangan. Perjalanan ke Vila bukanlah perjalanan yang penting, kami akan dapat mengembalikan Anda. Tetap diam,” tambahnya.

Keterangan dari Drew Harris juga diperkuat oleh salah seorang pengusaha perhotelan di kota Lahinch, Michael Vaughan. Dirinya mengatakan jikalau penduduk setempat telah melihat sejumlah orang mengunjungi Vila mereka secara diam-diam selama akhir pekan terakhir.

"Kami meminta Anda untuk membantu kami menjaga desa kami agar tetap aman, menjaga orang-orang kami dari virus korona," kata pemilik Vaughan Lodge Hotel.

Untuk menjalankan kebijakannya, polisi telah memulai operasinya yang akan berlangsung hingga senin malam dengan melibatkan ribuan pos pemeriksaan. Kiranya, ada sekitar 2.500 petugas yang dilibatkan untuk menekan mereka yang melanggar aturan.

Saking tegasnya aturan, tanpa pandang bulu sekelas Kepala Petugas Kesehatan Skotlandia, Catherine Calderwood pun mengundurkan diri pada hari Minggu setelah dirinya melanggar kebijakan dengan keluar dari rumah serta mengunjungi Villanya.