Wagub DKI Minta TransJakarta Waspadai Sopir Shift Awal: Jam 3 Pagi Jam-nya Ngantuk
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria sudah meminta PT TransJakarta untuk melakukan evaluasi dan mengambil langkah serius terkait musibah kecelakaan pada moda transportasi umum massal andalan Jakarta itu.
"Kami sudah minta jajaran manajemen di TransJakarta untuk terus melakukan evaluasi dan mengambil langkah-langkah serius. Memang musibah ini kecelakaan ini menjadi perhatian bersama. Kita tunggu evaluasi dan langkahnya," kata Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Senin 1 November.
Dikutip dari Antara, kata Riza Patria evaluasi TransJakarta sebenarnya dilakukan secara rutin di semua institusi, baik dari Pemprov DKI maupun BUMD, termasuk pada manajemen TransJakarta. Tidak ada kecelakaan saja, evaluasi rutin dilakukan.
"Apalagi kalau ada kecelakaan," sambung dia.
Riza meminta, evaluasi juga meliputi pembagian jadwal jam kerja pada para pengemudi TransJakarta. Apalagi sopir-sopir itu diharuskan melaju pada jalan yang lurus dengan tembok pembatas, potensi kelelahan yang tinggi, membuat rawan kecelakaan.
"Kami minta manajemen TransJakarta terus melakukan evaluasi. Apalagi mereka yang bertugas di shift yang pertama, dari jam tiga pagi, jam-jamnya ngantuk," katanya.
Baca juga:
- Perampok yang Tewaskan Karyawan Transjakarta di Cakung Berhasil Ditangkap, Pelaku Ternyata Punya Catatan Buruk
- Agar Sopir Tidak Ugal-ugalan di Jalan, Azas Tigor Minta Transjakarta Dievaluasi
- Sopir Transjakarta yang Tabrak Pembatas Jalan Gandaria City Dipecat
- Usut Penyebab Tabrakan Maut Bus TransJakarta, Polisi Periksa Dishub Hingga APM
Sebelumnya, bus transJakarta milik operator Bianglala Metropolitan menabrak armada di depannya yang tengah berhenti menurunkan penumoang di halte Indomobil, Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, Senin pagi, 25 Oktober 2021. Kecelakaan ini menyebabkan dua orang meninggal dan puluhan orang luka-luka.
Empat hari kemudian sebuah bus transJakarta menabrak lima pembatas jalan atau Movable Concrete Barrier (MCB) di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Operator bus adalah Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta (Perum PPD), tapi beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.