Anak Usia 18 Tahun ke Bawah Kini Bisa Hapus Foto Mereka dari Mesin Pencarian

JAKARTA - Google kembali meluncurkan kemampuan untuk melindungi anak-anak di bawah umur. Perusahaan berusaha mempermudah mereka menghapus gambar diri sendiri dari hasil pencarian.

"Kami tahu bahwa anak-anak dan remaja harus menavigasi beberapa tantangan unik secara online, terutama ketika gambar mereka tiba-tiba tersedia di internet," ungkap Google.

Google mengatakan alat baru ini memungkinkan orang tua dan anak-anak di bawah usia 18 tahun meminta foto mereka dihapus dari tab gambarnya atau tidak lagi muncul sebagai thumbnail dalam hasil pencarian.

Sebelumnya, Google telah menawarkan cara bagi orang-orang untuk meminta penghapusan informasi pribadi dan foto yang sesuai dengan kategori seperti eksplisit non-konsensual atau identitas keuangan, medis, dan nasional, sekarang perusahaan memperluasnya ke gambar anak di bawah umur.

Melansir CNN Internasional, Kamis, 28 Oktober, setelah mengajukan permintaan untuk menghapusnya, tim Google akan meninjau setiap pengiriman dan menghubungi jika mereka memerlukan informasi tambahan untuk memverifikasi persyaratan penghapusan.

Namun, perusahaan menekankan ini tidak akan menghapus gambar dari internet sepenuhnya. Mereka perlu menghubungi webmaster situs web untuk meminta konten tersebut dihapus.

Alat baru ini hadir pada saat raksasa teknologi tersebut menghadapi peningkatan pengawasan atas efek mereka pada anak-anak. Kebijakan tersebut awalnya diumumkan pada bulan Agustus, sebagai bagian dari upaya yang lebih besar untuk melindungi anak di bawah umur di seluruh platformnya.

Fitur lain yang diperkenalkan pada saat itu termasuk pengaturan default pribadi untuk semua video yang diunggah oleh seorang remaja dan alat yang disebut Family Link, dapat membantu orang tua memantau akun anak-anak mereka.

Beberapa ahli turut memuji langkah terbaru Google untuk memberi anak di bawah umur kontrol lebih besar atas gambar mereka. Dengan menghapus foto mereka, diklaim dapat mengurangi cyber-bullying atau mencegah informasi dan foto yang berpotensi berbahaya untuk tetap ada secara online.