Wagub Riza Bantah Pasien Pneumonia di Jakarta Meningkat: Masih Batas Wajar
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membantah kabar adanya peningkatan kasus pneumonia di rumah sakit-rumah sakit Jakarta saat ini.
Riza mengaku dirinya sudah mengecek data pasien pneumonia di Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Hasilnya, angka kasus radang paru ini masih dalam batas normal.
"Jawaban dari dinkes yang kami terima itu masih batas wajar, ya, normal, tidak ada peningkatan sebagaimana yang disampaikan," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 27 Oktober.
Riza menduga, mungkin ada salah satu rumah sakit di Ibu Kota yang mengalami peningkatan pasien pneumonia. Namun, secara umum, pasien pneumonia di Jakarta masih dalam batas wajar. Mengingat, saat ini keterisian tempat tidur isolasi dan ICU di Jakarta masih rendah.
"Mungkin kebetulan di rumah sakit tersebut ada peningkatan, tetapi secara umum di Jakarta tidak ada peningkatan. Masih normal ya ICU kita masih 20 persen dan tempat tidur 7 persen," ungkap dia.
Baca juga:
- Wagub Riza Sebut Sopir TransJakarta Jadi Tersangka, Polisi Buka Kemungkinan Walau Belum Ada Bukti Kuat
- Wagub DKI Riza Sebut Sopir Transjakarta Jadi Tersangka, Polisi Membantah: Belum Ada Penetapan
- Wagub DKI Sebut Maraknya Aksi Pesepeda Dijambret karena Bertambahnya Pengangguran di Masa Pandemi
- Sederet Pengakuan Rachel Vennya Soal Mobil Berpelat RFS, Sengaja Ubah Warna dan Tak Bayar Pajak
Diketahui, Kabar meningkatnya jumlah pasien anak mengidap pneumonia menjadi perbincangan di lini masa Twitter. Kabar ini bersumber dari unggahan pemilik akun Twitter @desperadro. Dia mengaku bekerja di salah satu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jakarta.
"Di RSUD mendadak lagi banyak banget pasien anak dengan pneumonia sampai ruangan pneumonia-nya penuh. Pertanda kita udah mulai lengah nih dengan social distancing dan prokes," tulis @desperadro.
Memang akun itu tak mengatakan semua kasus pneumonia berkaitan dengan COVID-19. Tapi berdasarkan aturan medis, pasien pneumonia harus dicurigai sebagai COVID-19 sampai hasil tes PCR mereka negatif.
"Semua pneumonia anak di kala pandemi sampai hasil PCR keluar negatif harus dicurigai COVID-19. Sehingga tetap butuh kewaspadaan," cuitnya.