Sembilan Bulan 2021 APBN Tekor Rp452 Triliun, Sri Mulyani: Tahun Lalu Defisit Rp681 Triliun, Konsolidasi Berjalan Baik

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan jika defisit APBN hingga kuartal III 2021 adalah sebesar Rp452 triliun.

Angka itu terbentuk akibat sektor pendapatan negara yang lebih rendah dengan Rp1.354,8 triliun dibandingkan dengan sisi belanja sebesar Rp1.806,8 triliun.

Meski demikian, Menkeu menyebut jika capaian ini lebih baik jika dari bukuan kuartal III 2020 yang tercatat defisit Rp681,4 triliun.

“Defisit saat ini turun 33,7 persen dari tahun lalu. Ini menggambarkan konsolidasi fiskal berjalan baik dan pemulihan ekonomi sesuai yang kita terus harapkan,” ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita secara virtual, Senin, 25 Oktober.

Dalam pemaparannya, Menkeu mengatakan jika perbaikan defisit anggaran tidak lepas dari penerimaan perpajakan yang tumbuh 15,7 persen year-on-year menjadi Rp1.033 triliun.

Pun demikian dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang telah menembus target 107,6 persen menjadi Rp320,8 triliun dari pagu sepanjang 2021 yang sebesar Rp298,2 triliun.

“Defisit kuartal III 2021 itu sekitar 2,74 persen dari PDB (produk domestik bruto) kita tahun ini, yang lebih baik dari tahun lalu sebesar 4,41 persen PDB,” sambung dia.

“Apa yang kita capai adalah hal yang positif dengan penurunan dari sisi nominal maupun persentase,” tutup Menkeu Sri Mulyani.