Satelit Pengintai Rusia Jatuh ke Bumi, Kenapa?
JAKARTA – Satelit pengintai milik Rusia dilaporkan jatuh ke Bumi pada Rabu 20 Oktober 2021. Para pengamat di Midwest Amerika Serikat (AS) melihat kejadian tersebut di saat roket milik Rusia itu terbakar dan kembali ke Bumi.
Berdasarkan laporan Space.com, American Meteor Society (AMS) mengaku sudah menerima lebih dari 80 laporan mengenai kejatuhan satelit yang menjadi bola api tersebut di Selatan Tenessee dan Utara Michigan.
Selain itu, AMS juga telah memposting video kejatuhan roket yang ditangkap oleh sejumlah pengamat. Video tersebut berdurasi 27 detik, direkam oleh Chris Johnson. Dalam video terlihat sesuatu menyala seperti meteor di langit Fort Gratiot Township, Michigan, AS. Roket milik Rusia yang bernama Kosmos-2551 itu telah melintasi wilayah tersebut.
“Jadi saya menyimpulkan bahwa ID dengan Kosmos-2551 solid,” ujar seorang astronom dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, Jonathan McDowell.
Sebagai informasi, Kosmos-2551 merupakan satelit mata-mata milik Rusia yang telah diluncurkan pada 9 September lalu. Tidak lama setelah itu, satelit diperkirakan gagal mengorbit dan kemudian jatuh.
McDowell menilai bahwa satelit tersebut akan kembali memasuki atmosfer Bumi keesokan harinya, namun perkiraan tersebut meleset kurang dari satu jam. Kejatuhan satelit pengintai Rusia itu diprediksi tidak akan memakan korban jiwa ataupun menimbulkan kerusakan di area padat penduduk.
Baca juga:
Kosmos-2551 diperkirakan memiliki bobot 500 kg. McDowell menyebutkan tidak akan ada pecahan roket yang akan jatuh ke tanah. Dia juga mengungkapkan bahwa roket tersebut sudah mengitari dunia sebanyak 17 kali sehari setelah peluncurannya.
Kecepatan Kosmos-2551 sekitar 17.000 mil per jam. Ini lebih lambat dibandingkan dengan pergerakan bintang jatuh. Roket akan memakan waktu yang lebih lama untuk pecah. Para ahli menekankan pentingnya penanganan sampah antariksa seperti ini secara serius supaya kejatuhannya bisa terkendali.
“Ada banyak laporan dari negara bagian barat tengah tentang bola api yang terlihat sekitar pukul 12:43 EDT tadi malam. Peristiwa ini bukan disebabkan oleh objek alami. Itu dihasilkan oleh masuknya kembali dan fragmentasi satelit di atas wilayah negara itu,” tulis pihak NASA dalam sebuah postingan Facebook di laman NASA Meteor Watch.
Meski begitu, pihak Badan Antariksa Rusia (Roscosmos) sendiri belum mengeluarkan pernyataan resminya terkait kejatuhan roket miliknya tersebut.