Bagikan:

JAKARTA -  Badan antariksa Rusia Roscosmos telah menunda pengujian mesin roketnya karena hampir semua oksigen cair yang dihasilkannya malah dikirim ke pasien Covid-19 yang terkena gelombang ketiga pandemi.

Hal itu dilaporkan oleh CEO Roscosmos, Dmitry Rogozin, yang menulis di Twitter pada Minggu 29 Agustus bahwa badan antariksa milik negara itu ingin membantu mengatasi pandemi dengan cara apa pun".

"Kami telah mentransfer hampir semua oksigen yang diproduksi oleh perusahaan kami ke institusi medis selama tiga bulan sekarang, memaksa kami untuk menunda pengujian mesin roket," jelasnya.

Pekan lalu, Rusia memecahkan rekor kematian harian Covid-19, mencatat 820 dalam waktu 24 jam. Menurut statistik resmi, hampir tujuh juta orang Rusia telah tertular virus corona, dengan 181.637 di antaranya meninggal.

Situasi serupa juga terjadi di AS, di mana permintaan oksigen cair telah menyebabkan NASA menunda peluncuran satelit pengintai Bumi, seperti dilaporkan oleh Bloomberg.

Lonjakan kasus, khususnya di negara bagian Florida, di mana pelabuhan antariksa NASA berada, berarti bahwa badan antariksa Amerika juga telah mengalihkan sumber dayanya ke rumah sakit.

Pada hari Kamis, pendiri SpaceX, Elon Musk, mentweet bahwa kurangnya ketersediaan bahan bakar adalah "risiko" tetapi "belum menjadi faktor pembatas."

Oksigen berubah menjadi cairan pada suhu beku. Ini pertama kali digunakan sebagai propelan oleh insinyur Amerika Robert Goddard, yang meluncurkan roket berbahan bakar cair pertama yang didukung oleh oksigen dan bensin pada tahun 1926.