Awas, China Rancang Undang-Undang untuk Menghukum Orangtua Kalau Anak Nakal atau Melakukan Kejahatan
JAKARTA - Parlemen China akan mempertimbangkan undang-undang untuk menghukum orang tua, jika anak-anak mereka menunjukkan perilaku yang sangat buruk atau melakukan kejahatan.
Dalam rancangan undang-undang pemajuan pendidikan keluarga, wali akan ditegur dan diperintahkan untuk menjalani program pembinaan pendidikan keluarga, jika jaksa menemukan perilaku yang sangat buruk atau kriminal pada anak di bawah asuhannya.
"Ada banyak alasan bagi remaja untuk berperilaku tidak baik, dan kurangnya atau pendidikan keluarga yang tidak tepat adalah penyebab utama," kata Zang Tiewei, juru bicara Komisi Urusan Legislatif di bawah Kongres Rakyat Nasional (NPC), mengutip Reuters 18 Oktober.
Rancangan undang-undang promosi pendidikan keluarga yang akan dibahas pada sidang Komite Tetap NPC pekan ini, juga mendesak para orang tua untuk mengatur waktu bagi anak-anaknya untuk istirahat, bermain, dan berolahraga.
Beijing telah menjalankan 'tangan ayah' yang lebih tegas tahun ini, dari mengatasi kecanduan anak-anak ke game online, yang dianggap sebagai bentuk 'candu spiritual', hingga menekan pemujaan 'buta' terhadap selebritas internet.
Dalam beberapa bulan terakhir, kementerian pendidikan telah membatasi jam bermain game untuk anak di bawah umur, yang memungkinkan mereka bermain game online selama satu jam pada Hari Jumat, Sabtu, dan Minggu saja.
Ini juga telah mengurangi pekerjaan rumah dan melarang les privat setelah sekolah untuk mata pelajaran utama selama akhir pekan dan hari libur, khawatir tentang beban akademik yang berat pada anak-anak yang kewalahan.
Baca juga:
- Baguettenya Jadi yang Terbaik di Prancis, Imigran Tunisia Pasok Roti untuk Istana Presiden
- Kota Kuno Soli Pompeiopolis di Turki Selatan akan Dijadikan Museum Terbuka
- Peneliti Universitas Osaka Sukses Mereplikasi Marmer Khas Daging Wagyu
- Tempuh Jarak hampir 10 Ribu Mil, Vaksin COVID-19 AstraZeneca Tiba di Kutub Selatan
Pada saat yang sama, China mendesak pria muda China untuk menjadi kurang 'feminin' dan lebih 'jantan'.
Dalam 'Usulan untuk Mencegah Feminisasi Remaja Laki-Laki' yang dikeluarkan pada Bulan Desember, kementerian pendidikan mendesak sekolah untuk mempromosikan olahraga di kampus seperti sepak bola.