Tembus 34.000 Kasus, Rusia Catat Rekor Infeksi Harian COVID-19 Akibat Rendahnya Vaksinasi
JAKARTA - Rusia kembali mencatat rekor kelam, saat otoritas setempat melaporkan jumlah kasus infeksi harian COVID-19 tertinggi, sejak pandemi melanda negeri tersebut.
Gugus tugas virus corona nasional mengatakan pada Hari Minggu, 34.303 infeksi baru dicatat pada hari sebelumnya, dibandingkan dengan 20.174 yang dilaporkan pada 19 September, mengutip Euronews 17 Oktober.
Sementara untuk kematian, setelah sehari sebelumnya Rusia mencatat rekor angka kematian harian yang melampaui 1.000 pada Hari Sabtu, kemarin otoritas Rusia melapokan 999 kematian.
Dengan jumlah penduduk yang sudah menerima vaksin COVID-19 penuh kurang dari sepertiga populasi, otoritas terus menggalakkan vaksinasi.
Pihak berwenang Rusia menyalahkan kampanye vaksinasi yang lambat atas peningkatan tajam infeksi dan kematian, yang memaksa Kementerian Kesehatan minggu ini untuk meminta pensiunan petugas medis yang divaksinasi kembali ke rumah sakit, melansir Reuters 16 Oktober.
Meski demikian, Kremlin belum menggunakan penguncian nasional dalam upaya untuk menjaga roda perekonomian, mendelegasikan tanggung jawab atas pembatasan virus corona kepada otoritas lokal.
Di banyak kota besar, bisnis tetap buka dan kehidupan sehari-hari berjalan seperti biasa. Sementara, kota-kota maju dan urban menjadi wilayah yang paling terasa dampaknya, termasuk wilayah yang jarang penduduknya seperti Siberia yang memiliki kasus infeksi tinggi di Sakha dan Chukotka.
Baca juga:
- Beijing Kecam Pertemuan AS dengan Taiwan, Presiden Putin Sebut China Tidak Perlu Kekuatan untuk Rebut Taipei
- Efektif Habisi 250 Bandit dan Tangkap 600 Gerilyawan, Nigeria Perpanjang Pemadaman Telekomunikasi
- Bantah Siapkan Penerbangan Militer, Amerika Serikat Tingkatkan Penerbangan Sewa untuk Evakuasi dari Afghanistan
- Kembali Tegaskan Sebagai Pembunuhan, Paus Fransiskus Sebut Tenaga Kesehatan Berhak Menolak Aborsi
Total hingga kemarin, gugus tugas virus corona Rusia secara resmi melaporkan sekitar 7,99 juta kasus yang dikonfirmasi dan 223.312 kematian akibat virus tersebut.