Elektabilitas adalah Kunci! Refly Harun Minta Ganjar Jangan Mundur dari PDIP, Megawati Bisa Berubah
JAKARTA - Pengamat politik Refly Harun menilai, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bakal rugi jika memutuskan mundur dari PDIP demi maju di Pilpres 2024. Hal ini lantaran Ganjar terganjal Puan Maharani yang juga dijagokan PDIP maju sebagai calon presiden dari partai banteng.
"Ganjar rugi kalau dia memutuskan untuk keluar dari PDIP. Toh, belum tentu juga konstelasi terakhir menyebabkan Ganjar tidak akan dimajukan oleh PDIP," ujar Refli dalam channel Youtube pribadinya, Senin, 11 Oktober.
Menurut Refly, dinamika politik Puan dan Ganjar masih bisa berubah ke depan. Justru, kata dia, bisa jadi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri malah mengusung Ganjar di Pilpres 2024, ketimbang putrinya berdasarkan elektabilitas.
"Seperti misalnya awal-awal keengganan Megawati menyalonkan Jokowi, tapi karena survei Jokowi selalu di atas Megawati dan selalu di atas Prabowo, sementara Megawati selalu surveinya di bawah Prabowo. Akhirnya Megawati rela saat-saat terakhir pada tahun 2014 kalau tidak salah baru diputuskan Jokowi maju," jelas Refly.
Baca juga:
- Refly Harun: Investigasi Isu Ijazah S1-S2 Jaksa Agung, Jika Palsu Copot Saja Burhanuddin
- Untold Story Rizal Ramli, 'Jegal' Jusuf Kalla Bangun Pipa BBM Sepanjang Jawa, Selamatkan Uang Negara Rp56 Triliun
- Singgung Pernyataan 'Semua Agama Benar di Mata Tuhan,' Refly Harun: Pangkostrad Dudung Tahu Maunya Istana
- Kronologi Rachel Vennya Dikabarkan Kabur dari Wisma Atlet Saat Karantina
Justru, Refly berharap, Ganjar dan Puan Maharani bisa sama-sama maju sebagai calon presiden dan wakil presiden.
"Jadi skenario yang bisa kita pikirkan, yang saya renungkan dan juga berdasarkan informasi yang masuk dan juga telaah yang rasional sebenarnya Ganjar Pranowo lebih didukung Presiden Jokowi, ketimbang calon-calon lainnya dari PDIP," katanya.
Kendati demikian, Refly meyakini Ganjar tidak akan bersikap frontal apalagi masih memimpin Jawa Tengah hingga 2023 mendatang. Menurutnya, Ganjar beruntung karena punya waktu lebih banyak untuk mengenalkan diri sebagai capres.
"Ganjar Pranowo beruntung karena masa jabatannya habis pada 2023. Tidak seperti Anies Baswedan yang habisnya di 2022. Sehingga Ganjar bisa jauh lebih leluasa berpikirnya untuk menentukan langkah selanjutnya. Kalau sekarang saya kira konsentrasi saja pada jabatan di gubernur Jawa Tengah," kata Refly.