JAKARTA - Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno, merespons santai prediksi pendiri Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D), Rocky Gerung, yang menyebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bakal kalah pada 2024 apabila menjadi calon presiden yang diusung partai lain.
Menurut Hendrawan, Rocky Gerung tidak dilarang untuk berspekulasi. Namun, kata dia, publik juga jangan langsung mengamini apa yang disampaikan Rocky.
"Pengamat boleh berspekulasi tentang apa saja. Filsuf tak dilarang berimajinasi mengenai segala sesuatu," ujar Hendrawan, Jumat, 8 Juli.
Hendrawan menilai, pada waktunya prediksi-prediksi tersebut akan berubah sesuai situasi dan kondisi yang terjadi.
"Pada waktunya semua mengamini pernyataan John Keynes, 'Waktu berubah, sikon sudah berbeda, saya berubah pandangan," lanjutnya.
Hendrawan pun meminta publik tidak langsung menelan mentah-mentah pernyataan Rocky. Sebab, dia mengaku belum tahu apakah cara pandang Rocky Gerung terhadap PDIP sudah berubah atau tidak.
"Saya tidak tahu, memahami pandangan orang dengan tradisi berfilsafat, kita sering harus merumuskan antitesanya. Jangan ditelan mentah-mentah," katanya.
BACA JUGA:
Namun, soal siapa capres yang akan diusung PDIP, Hendrawan enggan berkomentar. Dia menegaskan, hal itu merupakan kewenangan dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Itu ranah pertimbangan dan keputusan ketum. Konsentrasi kami masih pada upaya menavigasi dan memitigasi gejolak ekonomi akibat perang Rusia-Ukraina yang berlarut-larut ini," tandasnya.
Sebelumnya, Rocky Gerung berpendapat bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak akan jadi Presiden pada 2024 jika tidak diusung PDIP. Dia ragu akan ada yang memilih Ganjar jika tidak diusung PDIP.
Sebab menurutnya, pemilih potensial Ganjar adalah pemilih PDIP. Rocky pun meyakini Megawati sudah memperhitungkan bahwa Ganjar tak akan besar jika tak dibesarkan PDIP.
"Karena captive market Ganjar itu PDIP, nangkep nggak itu? Mau diusulin siapa pun kalau PDIP bilang nggak, ya Ganjar nggak akan jadi, mau nangkep dari mana? Elektabilitas dapat dari siapa? Kan itu yang dihitung oleh Ibu Mega dengan bijak," kata Rocky Gerung dalam sebuah diskusi, Kamis, 7 Juli.
Rocky bahkan menilai elektabilitas Ganjar yang tinggi di survei pasti akan hilang jika maju tanpa PDIP. "Ya pasti hilang lah, siapa yang mau pilih? Memang itu aja. Karena itu NasDem berpikir ambil Ganjar sekaligus dapat PDIP, kan itu. Sekarang PDIP bilang enggak, saya amputasi itu, siapa yang mau terima orang yang sudah diamputasi itu?," katanya.