Bagikan:

JAKARTA - Rocky Gerung menyebut Puan Maharani dan Ganjar Pranowo adalah orang bodoh bagi kaum milenial karena tidak pernah mengungkapkan berbagai diksi dalam the new grammar of world's politic. Ganjar yang disebut bodoh, memberikan respon seperti ini.

Kalau menduga Gubernur Jawa Tengah itu bakal menyerang balik Rocky Gerung, Anda salah. Politisi PDI Perjuangan itu malah membalas dengan pernyataan bernada pujian.

"Beliau orang cerdas dan hebat," ucap Ganjar Pranowo kepada VOI saat dikonfirmasi, Selasa 19 Oktober.

Bagi Ganjar, Rocky Gerung dianggap sebagai kritikus terbaik yang pernah dia ikuti. Pujian Ganjar terhadap Rocky Gerung belum berhenti. Rocky dianggap konsisten mengeluarkan pernyataan yang kritis dan penuh analisis dalam setiap narasi yang dikemukakan.

"Beliau kritikus terbaik yang pernah saya ikuti. Kritis dan analitis," sambung Ganjar tak berhenti memuji Rocky.

Alih-alih dianggap menghina meski sudah disebut bodoh, Ganjar Pranowo malah anggap kata-kata itu bukan narasi yang tak kasar.

"Itu tidak kasar tapi kritis," tutup Ganjar.

Sedangkan bagi PDI Perjuangan, melalui Ketua DPC Kota Tangsel Wanto Sugito menganggap pemikiran Rocky dangkal dan rendah kebijaksanaan. Bahkan, Rocky dianggap membodohi diri sendiri.

"Pernyataan Rocky Gerung justru membodohi diri sendiri. Dalam budaya timur, semakin pintar seseorang, semakin rendah hati dan santun. Rocky ini sesuai namanya hanyalah petinju intelektual, yang mengomersialkan pemikirannya, bukan menggunakan pemikiran bagi peningkatan peradaban bangsa," kata Wanto.

Menurut Wanto, diksi yang dipakai Rocky Gerung untuk mengukur kepintaran itu dari Barat. Padahal, menurutnya, pemahaman politik Indonesia jauh lebih maju dengan asas gotong royong.

"Gender equality itu kalah dengan prinsip kebangsaan yang menjadi jiwa semangat persatuan. Dalam prinsip kebangsaan ini, tidak hanya gender yang setara, tetapi suku, agama, status sosial, semua warga negara setara. Jadi Indonesia jauh lebih maju pemahaman politiknya. Apalagi urusan human right, Indonesia lebih maju dari Piagam PBB karena kemerdekaan Indonesia itu untuk membangun dunia yang bebas dari segala penjajahan," jelas dia.

Karenanya, Wanto menganggap justru Rocky yang tidak paham mengenai diksi politik di Indonesia. Bahkan, ia menyebut Rocky Gerung menggambarkan kehadiran benalu dalam politik.