Uni Eropa Inginkan Raksasa Teknologi Digital AS Diatur Menurut UU di Negara Mereka Terdaftar

JAKARTA - Raksasa teknologi AS seperti Apple, Google, Facebook  dan Amazon  harus diatur oleh negara Uni Eropa di mana mereka berbasis di bawah aturan Uni Eropa. Ini muncul dari  seorang anggota parlemen terkemuka mengatakan pada hari Selasa, 5 Oktober, sebagai upaya  menghambat  beberapa negara untuk memperluas cakupan tindakan yang direncanakan.

Ini adalah bagian dari kampanye Uni Eropa yang mengharuskan raksasa teknologi digital itu diatur sesuai UU di Uni Eropa, bukan lagi menurut UU AS. Saat ini raksasa teknologi digital itu lebih banyak tunduk dan patuh pada UU di AS sendiri sebagai negara asal pertama mereka.

Prinsip negara asal diatur dalam rancangan aturan kepala antimonopoli UE, Margrethe Vestager, yang dikenal sebagai Undang-Undang Layanan Digital yang mengharuskan raksasa teknologi AS untuk berbuat lebih banyak untuk mengawasi internet untuk konten ilegal dan berbahaya.

Prinsipnya berarti Irlandia bertanggung jawab untuk mengatur Apple, Alphabet   unit Google dan Facebook karena mereka memiliki kantor pusat Eropa di sana sementara Amazon tunduk pada pengawasan Luksemburg.

Prancis dan beberapa negara lain berusaha memperluas Cakupannya. Mereka, khawatir bahwa penegakan yang terkonsentrasi hanya di dua negara dapat melemahkan aturan dan juga memperlambat pengambilan keputusan.

Anggota parlemen Christel Schaldemose, yang mengarahkan DSA melalui Parlemen Eropa dan memiliki kekuatan untuk mengubah atau menambahkan ketentuan lain ke dalamnya, mendukung proposal inti undang-undang tersebut. "Masuk akal untuk menjaga prinsip negara asal," katanya kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

Namun Schaldemose ingin melangkah lebih jauh dari Vestager dengan memasukkan larangan beberapa iklan bertarget di DSA.

"Iklan yang ditargetkan berdasarkan perilaku Anda di Facebook, misalnya, itu tidak boleh. Iklan berdasarkan fakta bahwa Anda telah mengunjungi situs web untuk membeli sepatu dan hal-hal seperti itu, iklan komersial klasik mungkin harus diizinkan," katanya.  

Schaldemose mengatakan dia berharap untuk menyelesaikan rancangannya dengan anggota parlemen lainnya dalam dua bulan ke depan sehingga dia dapat membahas kesepakatan dengan negara-negara UE tahun depan sebelum aturan yang diusulkan dapat diterapkan.