Tewaskan Lima Warga Palestina dalam Operasi Intelijen Anti-Hamas, Israel Antisipasi Serangan Roket dari Jalur Gaza

JAKARTA - Militer Israel (IDF) bersiap untuk kemungkinan rentetan tembakan roket dari Jalur Gaza, kematian setidaknya lima warga Palestina dalam gelombang operasi penangkapan Israel di Tepi Barat.

Dua tentara IDF terluka dan lima warga Palestina tewas dalam bentrokan dalam serangkaian operasi anti-Hamas di Tepi Barat Hari Minggu kemarin.

Gelombang penangkapan di lima lokasi berbeda di Tepi Barat menargetkan sel Hamas yang telah dilacak oleh pasukan keamanan Israel selama beberapa hari dan sedang merencanakan serangan.

Penggerebekan dipimpin oleh unit kontra-terorisme Duvdevan serta Polisi Israel dan Polisi Perbatasan YAMAM dan unit kontra-terorisme YAMAS dan dinas keamanan Shin Bet.

Sumber IDF mengatakan, ada kemungkinan Hamas akan memutuskan untuk menembakkan roket dari Jalur Gaza sebagai tanggapan atas operasi tersebut.

"Ini adalah sel Hamas, yang telah kami ikuti sejak lama dengan intelijen dari Shin Bet. Selalu ada kemungkinan akan ada roket, terutama karena ini adalah sel Hamas dan kelompok itu selalu berusaha menghubungkan Gaza ke Tepi Barat," terang juru bicara IDF Brigjen Ran Kochav, mengutip The Jerusalem Post 26 September.

Sementara itu, kekerasan yang terjadi kemarin merupakan yang palin mematikan antara Israel dengan Hamas sejak perang Gaza selama 11 hari pada Mei lalu, mengancam meningkatnya ketegangan di perbatasan kedua pihak.

Adapun Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dalam penerbangan ke New York, di mana dia akan berpidato di Majelis Umum PBB pada Hari Senin, mengatakan orang-orang Hamas 'akan melakukan serangan teroris', seperti melansir Reuters.

"Sejauh yang kami ketahui, semua yang tewas adalah operasi Hamas bersenjata, yang mengambil bagian dalam baku tembak", tetapi menambahkan dia sedang memeriksa informasi kerabat itu," sebut juru bicara militer Israel seperti.

Terpisah, Kementerian Kesehatan Palestina juga mengatakan lima warga Palestina tewas, tetapi tidak merinci apakah mereka milik Hamas. Layanan ambulans Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan empat warga Palestina lainnya terluka.