Fauci Kritik Gedung Putih atas Penanganan COVID-19 di AS
JAKARTA - Ahli penyakit menular Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci mendesak diakhirinya perpecahan atas tanggapan negara terhadap pandemi COVID-19. Fauci dengan tegas, mengatakan "Mari kita hentikan omong kosong ini."
Melansir Reuters, Kamis 16 Juli, Fauci menjadi tokoh populer dan paling tepercaya di Negeri Paman Sam selama COVID-19 melanda AS. Ia mendapat kecaman dari Presiden AS Donald Trump dan beberapa sekutunya dari Partai Republik ketika Fauci memperingatkan agar tidak membuka kegiatan ekonomi AS terlalu cepat.
Lonjakan angka COVID-19 akhir-akhir ini, terutama di negara-negara bagian yang paling awal menghapus pembatasan kegiatan, membuat Fauci dan Gedung Putih kembali memiliki pandangan yang berbeda.
"Salah satu hal yang menjadi bagian dari masalah adalah dinamika perpecahan yang terjadi sekarang sehingga menjadi sulit untuk terlibat dalam dialog evaluasi jujur tentang apa yang benar dan apa yang salah," kata Fauci.
"Kita harus menguasai ini, mengatur ulang semua, dan berkata 'baik mari kita hentikan omong kosong ini' dan mencari tahu bagaimana kita bisa memegang kembali kendali kita atas ini sekarang."
Baca juga:
Gedung Putih pada akhir pekan lalu mengeluarkan daftar pernyataan yang dibuat Fauci pada awal pandemi yang ternyata salah ketika pemahaman tentang penyakit itu berkembang, menurut laporan media. Trump juga mengatakan dia menghargai masukan Fauci tetapi tidak selalu setuju dengannya.
“Anda tahu, ini agak aneh. Saya tidak benar-benar memahaminya," kata Fauci dalam sebuah wawancara dengan The Atlantic.
Fauci mengatakan, dia percaya ada orang-orang yang terlibat dalam merilis daftar itu. Daftar tersebut menyesatkan karena tidak memasukkan keseluruhan pernyataan Fauci atau konteks lainnya.
Ketegangan antara pihak Gedung Putih dan Fauci meningkat dengan menurunnya popularitas Trump dalam jajak pendapat atas penanganan presiden terhadap wabah tersebut. Trump, yang mengupayakan kembali menjadi presiden pada Pemilu AS 2020, semakin kritis terhadap pejabat kesehatan pemerintah. Hal tersebut dikarenakan kenaikan angka kasus COVID-19 mengancam kembalinya pembatasan kegiatan di AS diberlakukan. Kasus baru sekarang rata-rata sekitar 60.000 per hari.
Fauci mengatakan dalam wawancara Financial Times pekan lalu bahwa dia belum memberi pengarahan kepada Trump dalam dua bulan. Dia mengatakan bahwa arahannya diteruskan ke Trump secara tidak langsung, melalui Wakil Presiden AS Mike Pence, yang memimpin Gugus Tugas COVID-19 AS.
Dalam wawancara The Atlantic, Fauci juga merekomendasikan AS "menekan tombol reset" dan mengakui bahwa segala sesuatunya tidak berjalan ke arah yang benar. Meningkatnya jumlah kasus COVID-19 menunjukkan "kita harus melakukan yang lebih baik." Ia juga menekankan semua pihak harus berada di jalan yang sama dan bekerja pada cara-cara yang benar dalam mengendalikan virus.