Bangga, Belanda Akui Pencak Silat Sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia

JAKARTA - Direktur Dutch Center for Intangible Cultural Heritage (Kenniscentrum Immaterieel Erefgoed Nederland/KIEN), Marco van Baalen, menandatangani sertifikat yang menginvetarisasi Pencak Silat sebagai intangible cultural heritage (warisan budaya takbenda) di Belanda.

Penandatanganan dilakukan di sela-sela pembukaan latihan bersama Federasi Pencak Silat Belanda (Nederlandse Pencak Silat Federatie/NPSF) di Amersfoort, Belanda pada Minggu (19/9). Latihan bersama NPSF diikuti oleh lebih dari 200 pesilat dari 22 perguruan di seluruh Belanda, dihadiri langsung oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Belanda Mayerfas.

Menurut Direktur KIEN, pengajuan Pencak Silat untuk diinventarisasi sebagai warisan budaya yang berada di Belanda disampaikan langsung oleh NPSF.

"Berdasarkan pengajuan dari komunitas (NPSF) tersebut, kami melakukan riset mengenai Pencak Silat dan mendapatkan Pencak Silat sebagai shared intangible cultural heritage di Belanda yang terkait dengan Indonesia," jelas Marco van Baalen, mengutip keterangan Kementerian Luar Negeri 20 September.

"Selain Pencak Silat, terdapat juga 3 (tiga) warisan budaya takbenda lain yaitu gamelan jawa, restoran Chinese-Indonesian dan Rijstafel," sambung Direktur Marco.

Pencak silat diakui sebagai warisan budaya tak benda asli Indonesia oleh Belanda. (Sumber: Kementerian Luar Negeri)

Sementara, Dubes Mayerfas dalam kesempatan tersebut menyatakan kebanggaan melihat Pencak Silat yang kaya akan nilai, tradisi, dan budaya Indonesia diajarkan secara luas di Belanda.

"Ini pertama kali saya melihat latihan pencak silat yang dihadiri lebih dari 200 orang di luar negeri. Jumlah ini baru sebagian kecil dari jumlah total pesilat di Belanda. Kita akan terus bekerja untuk mempromosikan Pencak Silat dan budaya Indonesia lainnya di Belanda," ujarnya bangga.

KIEN adalah lembaga yang bertugas untuk menginventarisasi warisan budaya yang terdapat di Belanda sesuai dengan UNESCO Convention for the Safeguarding of Intangible Cultural Heritage.

Semnetara itu, Presiden NPSF Olivier Blancquaert menjelaskan, pihaknya mengajukan pendaftaran Pencak Silat sebagai warisan budaya mengingat Pencak Silat tidak hanya sebagai olahraga tapi juga warisan budaya Indonesia yang sejak dulu ada di Belanda.

“Dengan pengakuan ini, Pencak Silat dapat semakin luas dipromosikan di Belanda, dengan harapan Pencak Silat dapat diusulkan untuk menjadi bagian dari kurikulum di sekolah atau universitas di Belanda,” papar Olivier.

Untuk diketahui, NPSF merupakan federasi Pencak Silat yang membawahi lebih dari 50 perguruan silat di Belanda dengan anggota lebih dari 500 pesilat. Kedutaan Besar RI (KBRI) di Den Haag telah beberapa kali bekerja sama dengan NPSF untuk mempromosikan Pencak Silat di Belanda, termasuk dengan membawa pelatih dari Indonesia untuk melatih di Belanda.