ATEEZ Terkena Isu Cultural Appropriation, Agensi Bicara
JAKARTA - Grup K-pop ATEEZ akan segera melakukan comeback berjudul ZERO: FEVER Part 1. Namun, belum juga melepas video musik, mereka harus menghadapi sejumlah protes. Teaser yang diunggah pada 14 Juli itu dianggap cultural appropriation atau perampasan budaya karena gaya rambut yang dipakai Hongjoong.
Tidak butuh waktu lama, KQ Entertainment selaku agensi langsung angkat suara terkait isu ini. Mereka meminta maaf sekaligus berterima kasih kepada penggemar yang menyebutkan isu ini. KQ menganggap gaya ini disesuaikan dengan konsep lagu tanpa menyenggol kaum tertentu.
“Mulai dari sekarang, kami, KQ Entertainment akan mencoba yang terbaik untuk mengulas dan mencek latar belakang sejarah, karakteristik, dan budaya dalam proses produksi. Kami tidak akan membuat isu yang tidak sesuai.”
Mereka juga berencana akan mengganti gaya rambut tersebut selama promosi dan comeback terbaru. KQ akan memperhatian isu budaya, sejarah, dan ras sehingga hal seperti ini tidak akan terjadi lagi.
Baca juga:
Musik K-pop yang mengadopsi budaya barat terlihat dalam konsep yang mereka pakai untuk comeback. Sayangnya, perampasan/penyalahgunaan budaya terlihat ketika kaum dominan memakai budaya minoritas.
Gaya rambut yang dipakai Hongjoong adalah cornrows atau kepang di mana kepangan rambut dibuat menyempit agar membentuk pola geometris di kulit kepala.
Cornrows adalah bagian dari sejarah budaya Afrika di mana gaya rambut ini dipakai wanita pada 3000 SM (sebelum masehi). Tidak hanya Afrika, cornrows juga menjadi bagian dari budaya kulit hitam di tahun ‘70an. Gaya rambut ini banyak digunakan musisi berkulit hitam seperti Nina Simone dan Stevie Wonder.
Di industri K-pop, gaya rambut cornrows sering digunakan oleh beberapa idola, di antaranya Lisa BLACKPINK untuk Kill This Love, Kai EXO untuk Ko Ko Bop, J-Hope BTS untuk Chicken Noodle Soup, dan Taeyang BIGBANG untuk Ringa Linga, Zico Block B untuk Nilili Mambo dan masih banyak lagi.
Ada yang menyebut penggunaan ini merupakan cara mereka mengapresiasi budaya tersebut. Tetapi seringkali garis antara mengapresiasi dengan menyalahgunakan terlihat tipis.
Dengan adanya respons agensi seperti ini, semoga industri K-pop menjadi lebih sadar dengan penggunaan budaya dari negara lain. Penggemar juga mengharapkan baik idola dan agensi lebih peka terhadap isu seperti ini. Bagaimana menurutmu?
Sementara itu, ATEEZ akan merilis album ZERO: FEVER Part 1 dengan lagu utama INCEPTION / THANXXX pada 29 Juli 2020 pukul 6 malam waktu Korea Selatan.