Menkes Budi: Presiden Jokowi Minta PeduliLindungi Terkoneksi Aplikasi Serupa di Luar Negeri
JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap agar aplikasi PeduliLindungi bisa terkoneksi dengan aplikasi serupa dari luar negeri.
Hal ini bertujuan untuk memudahkan implementasi pelaksanaan protokol kesehatan antarnegara.
"Bapak Presiden memberikan arahan agar kalau bisa aplikasi ini dikoneksikan, dihubungkan dengan aplikasi lain di luar negeri yang setara untuk memudahkan implementasi protokol kesehatan untuk lintas negara," kata Budi dalam konferensi pers secara daring yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 20 September.
Sementara untuk pemakaian di dalam negeri, pada Minggu, 19 September kemarin, kata Budi sudah 8 juta masyarakat yang check-in atau masuk ke dalam tempat publik dengan mengakses barcode.
Sedangkan untuk akses situs kata dia mencapai 40 juta kali. "Jadi dalam sehari sekarang aplikasi PeduliLindungi sudah diakses lebih dari 50 juta kali. Baik melalui aplikasi maupun website," ujar mantan Wakil Menteri BUMN tersebut.
Baca juga:
- PPKM Jawa-Bali Diperpanjang Hingga 4 Oktober, Tak Ada Lagi Daerah Terapkan PPKM Level 4
- Sejumlah Pegawai KPK Dipanggil Inspektorat Gara-gara Dukung Novel Baswedan Cs
- Anies Minta Warga DKI Tiru Semangat Peristiwa Rapat Raksasa Ikada untuk Hadapi Pandemi
- Deretan Angka Penting Jelang Pergantian Panglima TNI
Budi mengakui PeduliLindungi memang masih jauh dari kata sempurna karena butuh banyak perbaikan dari sisi keamanan maupun performa. Namun, aplikasi ini dianggap bisa menunjukkan protokol kesehatan berbasi informasi dan teknologi dapat dilakukan di Tanah Air.
"Kami mengaku memang masih banyak perbaikan. Pak Menko juga selalu mengingatkan kami dari sisi security, dari sisi performance, dari sisi fungsinya harus kita perbaiki," ujarnya.
"Tapi untuk satu aplikasi kesehatan nasional yang baru diluncurkan kurang dari dua bulan aplikasi PeduliLindungi memang sudah terbukti bisa membangun infrastruktur penerapan protokol kesehatan berbasis informasi dan teknologi," pungkasnya.