Banda Aceh Zona Merah dan Angka Kematian Tinggi di Aceh, Jokowi Ingatkan Pentingnya Pengendalian COVID-19
JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Aceh terkait pentingnya pengendalian COVID-19 sebagai kunci menggerakkan perekonomian.
"Menjadi tugas kita semuanya agar bisa mengendalikan, mengonsolidasikan organisasi kita untuk betul-betul serius menangani ini. Karena apa? Begitu yang namanya COVID-19 ini tidak bisa turun, artinya hanya satu, ekonomi juga pasti tidak bisa naik," kata Presiden saat memberikan pengarahan kepada Forkopimda se-Provinsi Aceh di Kompleks Pendopo Gubernur Aceh di Kota Banda Aceh, Aceh dikutip Antara, Kamis, 16 September.
Presiden juga mengingatkan agar para bupati dan wali kota se-Provinsi Aceh untuk mengetahui situasi di kota/kabupatennya masing-masing.
"Kita tidak bisa bekerja lagi rutinitas seperti pada keadaan normal, karena yang dibutuhkan sekarang ini adalah kepemimpinan lapangan," ujar Jokowi.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengingatkan angka kematian akibat pandemi COVID-19 di Provinsi Aceh berada di angka 4,7 persen.
"Tinggi ini, tinggi, karena nasional kita hanya 3 persen," tutur Presiden.
Presiden Jokowi meminta kepada seluruh kepala daerah di Provinsi Aceh untuk memperhatikan ketersediaan oksigen dan obat. Selain itu, Presiden mengingatkan agar kabupaten/kota yang tidak memiliki tempat tidur ICU COVID-19 untuk menyampaikan permintaan kepada Menteri Kesehatan.
"Tujuh kabupaten/kota yang tidak memiliki tempat tidur ICU COVID-19 di Simeulue, di Nagan Raya, di kota Sabang, di Aceh Timur, di Aceh Tamiang, di Aceh Jaya, di Aceh Besar. Tolong yang belum punya tadi, menyampaikan permintaan kepada Menteri Kesehatan. Sehingga semuanya siap, semua kabupaten itu siap, fasilitas kesehatan siap semuanya. Karena terus akan saya pantau BOR di provinsi, kabupaten, itu seperti apa. Kelihatan semuanya," ujar Jokowi.
Baca juga:
- MC Perempuan Minta Klarifikasi Wayan Koster soal Diskriminasi Tampil: Alasannya Apa Saya Diperlakukan seperti Tahanan Perang?
- Mensos Risma Tinjau Banjir Kalteng: Tidak Bisa Setiap Tahun Terus Begini, Harus Ada Strategi Tangani Akar Masalah
- OTT Plt Kadis PU Hulu Sungai Utara, KPK Temukan Uang Ratusan Juta
- Jokowi Minta Bobby Nasution Maksimal Serap Belanja Daerah, Soroti APBD Medan Masih Tersimpan Lebih dari Rp1 Triliun di Bank
Presiden juga kembali mengingatkan agar tidak terburu-buru senang karena adanya penurunan kasus.
"Nasional turun lebih dari 90 persen, di sini turun 20 persen, hati-hati, jangan senang dulu, jangan euforia dulu, dan jangan menyampaikan tergesa-gesa kepada masyarakat bahwa kita sudah turun kasus. Bisa disambut senang oleh masyarakat tetapi itu bisa menyebabkan naik lagi COVID-19-nya. Ini pengalaman kita secara nasional, sehingga jangan kita ulang di sini,” ujar Jokowi.
Di akhir sambutannya, Presiden Jokowi mengingatkan Pangdam, Kapolda, Kapolres, Dandim, Danrem, agar semuanya bekerja keras membantu pemerintah daerah untuk mengatasi pandemi ini.
Turut hadir dalam acara tersebut yaitu Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Gubernur Aceh Nova Iriansyah, dan Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haythar.